TEMPO.CO, Jakarta - Seorang karyawan Holywings merasa cemas dengan masa depan pekerjaannya setelah outlet tempatnya bekerja di Holywings Gunawarman disegel Satpol PP pada Selasa kemarin. Petugas kebersihan bernama Farhan itu berharap penyegelan tempat dia bekerja hanya sementara dan tidak benar-benar ditutup.
“Mudah-mudahan cuma sementara, nanti buka lagi, karena kebutuhan juga soalnya,” kata Farhan kepada Tempo usai penyegelan, Selasa, 28 Juni 2022.
Farhan bercerita dia sedang beres-beres saat Satpol PP DKI datang melakukan penyegelan. “Tahu-tahu Satpol PP pada datang. Apalagi saya lihat disegel. Aduh, baru sebulan kerja disegel,” ujarnya.
Bar dan restauran Holywings Gunawarman, tempat Farhan bekerja berada di Jalan Gunawarman Nomor 44, Kelurahan Selong, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Selain Holywings Gunawarman, ada sebelas outlet lainnya yang juga ikut disegel yakni Holywings Tanjung Duren Utara, Holywings Kalideres, Holywings di Kepala Gading Barat, Tiger, Dragon, Holywings PIK, Holywings Reserve Senayan, Holywings Epicentrum, Holywings Mega Kuningan, The Garrison Menteng, dan Vendetta Gatsu.
Penyegelan itu dilakukan Pemprov DKI Jakarta setelah izin usaha Holywings dicabut pada Senin lalu.
Manajer bicara dampak penyegelan terhadap karyawan
Manajer Holywings Gunawarman, Dodi Johandi mengatakan penyegelan ini akan berdampak besar pada karyawannya.
“Kalau dampaknya sih kita punya kurang lebih 3.000 staf. Pasti akan berdampak ekonominya juga,” ujar Dodi kepada Tempo di Holywings Gunawarman, Jakarta Selatan, Selasa, 28 Juni 2022.
Dodi mengatakan belum menerima pemberitahuan penyegelan itu sebelumnya. Dia juga tidak bisa memastikan sampai berapa lama penutupan bar dan restauran itu berlangsung.
“Dampaknya pasti ke seluruh staf saja sih," ujarnya. "Kita cuma bisa kasih support saja sih kepada staf, saling menguatkan satu sama lain,” katanya.
Meski sudah bergabung dengan Holywings Gunawarman sejak 2018, Dodi heran mengapa penyegelan dilakukan baru sekarang. Dia menduga penyegelan itu disebabkan karena adanya promo miras gratis untuk pengunjung bernama Muhammad dan Maria.
“Kurang tahu juga sih. Kemungkinan karena itu juga,” tambahnya.
Pada saat penyegelan, Holywings Gunawarman terlihat sepi, hanya ada satpam yang menjaganya. Di dalamnya terpantau tidak ada aktivitas, kursi-kursi terlihat disusun terbalik dan diletakkan di atas meja. Pintunya juga ditutup rapat dan dijaga oleh satpamnya yang juga menerima berita acara penyegelan.
Baca juga: Wakil Gubernur Riza Patria: Holywings Bisa Buka Kembali Meski Izinnya Telah Dicabut