Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jalan Citeureup-Sukamakmur Bogor Digali Pemborong Lalu Dilupakan, Bikin Macet dan Celaka

image-gnews
Warga membantu seorang pengendara motor yang kesusahan melintasi jalan Citreup Sukamakmur yang di bongkar oleh pemborong, namun tidak lanjut dikerjakan. Citereup, Kabupaten Bogor. Ahad, 17 Juli 2022. Foto Dok. Istimewa
Warga membantu seorang pengendara motor yang kesusahan melintasi jalan Citreup Sukamakmur yang di bongkar oleh pemborong, namun tidak lanjut dikerjakan. Citereup, Kabupaten Bogor. Ahad, 17 Juli 2022. Foto Dok. Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Proyek peningkatan jalan Citeureup - Sukamakmur di Kecamatan Citeureup, dikeluhkan warga. Sebab, selain membuat macet hingga berjam-jam, proyek yang menelan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah atau APBD senilai 2,97 miliar itu sering menelan korban karena di jalan itu di bongkar di tengah proyek berjalan tanpa diperbaiki. 

"Jalannya sudah dilelang sejak 17 Juni, kontraktornya CV Pesona Duta Karya. Cuma aneh, di tengah jalan dibongkar sudah dua minggu lalu. Tapi, hingga saat ini belum dikerjakan. Dampaknya, tiap hari macet. Terus kalau malam hari suka ada yang jatoh karena gelap dan pengemudi tidak tahu kalau jalan itu dibongkar," ucap warga setempat, Irvan Maulana alias Ipeck kepada Tempo. Ahad, 17 Juli 2022.

Padahal, menurut Ipeck, pengerjaan peningkatan jalan itu hanya diberikan waktu 150 hari kalender masa kerja. Artinya, sejak dimenangkan lelangnya pada 17 Juni lalu hingga hari ini sudah berjalan satu bulan. Namun, Ipeck mengatakan meski sudah dibongkar pihak penyedia jasa tidak kunjung mengerjakan jalan utama penghubung dua kecamatan di wilayah Timur Kabupaten Bogor itu. 

"Saya juga bingung dan bertanya-tanya, apa yang jadi sebab dan alasannya jalan ini gak dikerjain juga. Ini jalan utama dan lalu lintas padat,  warga dari Sukamakmur kalau mau ke Citeureup atau sebaliknya lewat sini. Biasanya cukup sejam, ini mah tiga jam. Kami berharap pemerintah menegur atau menginstruksikan penyedia untuk segera memperbaiki atau mengerjakan jalan ini," kata Ipeck. 

Kepala Desa Citeureup, Marwan membenarkan bahwa jalur tersebut sering kali menjadi faktor penyebab utama kemacetan. Bahkan diperparah adanya pengerukan jalan yang malah ditinggal oleh pelaksana proyek, sehingga menyebabkan kemacetan dan juga membuat para pengendara motor mengalami kecelakaan.

“Sudah jelas banyak yang jatuh disana, itukan kondisi tanjakan cukup tinggi dan minggu ini baru saja dikeruk oleh pihak pelaksana proyek tapi malah ditinggal begitu saja sampai sekarang belum ada pengerjaan,” kata Marwan dikonfirmasi. 

Marwan menyayangkan untuk lalu lintas saat ini, menimbulkan kemacetan yang begitu parah dan pihaknya pun belum mendapatkan laporan dari pihak pelaksana proyek peningkatan jalan citeureup-sukamakmur tersebut.

“Sampai sekarang saja pihak pelaksana proyek belum datang kekantor desa, kita juga mempertanyakan kapan akan dikerjakan proyek tersebut,” ucap Marwan dengan nada kesal. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengawas UPT Infrastruktur Jalan dan Jembatan Kelas A Wilayah IX Cileungsi, Aep mengaku pihaknya belum mengetahui soal pengerjaan proyek peningkatan jalan citeureup-sukamakmur malah terbengkalai.

“Mungkin itu pengerjaannya bukan terbengkalai, tapi nanti akan saya pertanyakan kepada pihak pelaksana dan konsultan kenapa proyek ini malah berhenti apakah ada kesengajaan atau bagaimana,” kata Aep. 

Aep menerangkan bahwa kemarin dirinya diperjelas oleh pihak pelaksana, rencana Senin nanti akan ada pengerjaan trel mix untuk tahapan pengecoran.

“Itu pengerjaannya sudah pelebaran jalan dan kemarin sudah ada pengerukan lubang. Dan Senin nanti akan ada pengerjaan trel mix terlebih dahulu sebelum pengecoran,” kata Aep. 

M.A MURTADHO

Baca juga: Jumlah Penduduk Kabupaten Bogor Setara dengan Warga Negara Singapura, Denmark dan Kongo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kawal Putusan BRIN, Ratusan Warga Muncul Akan Kembali Aksi Besok

4 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Kawal Putusan BRIN, Ratusan Warga Muncul Akan Kembali Aksi Besok

Besok, ratusan warga Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan akan kembali menggeruduk kantor BRIN untuk meminta hasil mediasi.


Jokowi Resmikan Jalan Inpres di Gorontalo Senilai Rp 161 Miliar: Di Sini Ada Produksi Kelapa, Jagung..

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo pada Senin, 22 April 2024, meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Gorontalo. Foto Sekretariat Presiden
Jokowi Resmikan Jalan Inpres di Gorontalo Senilai Rp 161 Miliar: Di Sini Ada Produksi Kelapa, Jagung..

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pembangunan jalan daerah di Provinsi Gorontalo pada hari ini, Senin, 22 April 2024.


BRIN Wacanakan Alihkan Jalan ke Lingkar Baru, Warga Setu Tangerang Selatan Anggap Belum Layak

4 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
BRIN Wacanakan Alihkan Jalan ke Lingkar Baru, Warga Setu Tangerang Selatan Anggap Belum Layak

Warga Setu, Kota Tangerang Selatan menolak pengalihan akses jalan Lingkar Baru BRIN sebagai jalan pengganti. Dianggap tidak layak untuk digunakan.


Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

4 hari lalu

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie memantau TPS terdampak banjir di Kompleks  Maharta, Pondok Aren, Rabu 14 Februari 2024. Tempo/Muhammad Iqbal
Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.


Mengapa Turun dari Bus Harus Kaki Kiri Dulu?

5 hari lalu

Sejumlah pemudik turun dari bus setibanya di Terminal Bus Terpadu Pulo Gebang, Jakarta, Senin 15 April 2024. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta memperkirakan jumlah pendatang baru di Jakarta mengalami penurunan yang sebelumnya pada tahun 2023 sebanyak 25.918 orang menjadi 10 ribu - 15 ribu orang usai Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Mengapa Turun dari Bus Harus Kaki Kiri Dulu?

Turun dari bus menggunakan kaki kiri memiliki beberapa alasan, khususnya alasan-alasan yang berkaitan dengan keselamatan penumpang.


Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

7 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

Warga Bogor dan Tangsel memprotes rencana BRIN menutup jalan yang selama ini berada di kawasan lembaga riset itu.


Pilkada 2024: Ajudan Iriana Jokowi, Wakil Wali Kota Bogor, dan Bintang Jin dan Jun Siap Tanding di Pilkada Bogor

7 hari lalu

Sekretaris Pribadi Ibu Negara Iriana, Sendi Ferdiansyah siap maju sebagai Calon Wali Kota Bogor. Foto: Isitimewa
Pilkada 2024: Ajudan Iriana Jokowi, Wakil Wali Kota Bogor, dan Bintang Jin dan Jun Siap Tanding di Pilkada Bogor

Pilkada 2024 untuk Wali Kota Bogor akan diramaikan ajudan iriana Jokowi, Wakil Wali Kota, dan aktor Jin dan Jun Sahrul Gunawan.


Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

7 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

BRIN Yan Riyanto membantah jika institusinya menutup jalan Serpong-Parung. Dia menyebut BRIN hanya mengalihkan arus jalan.


Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

8 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

Pengusaha di Jalan Serpong-Parung di dekat kantor BRIN mengeluh. Pasalnya, omset mereka berturun drastis sejak dibuat jalan Lingkar Baru.


Blokade Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Bogor dan Tangsel Bersatu Tolak Penutupan Jalan oleh BRIN

8 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Blokade Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Bogor dan Tangsel Bersatu Tolak Penutupan Jalan oleh BRIN

Ratusan warga Bogor dan Tangsel menggelar aksi menolak rencana penutupan jalan BRIN. Dianggap bisa mematikan rezeki warga.