TEMPO.CO, Jakarta - Polsek Cakung menyelidiki kasus pemukulan pelatih panjat tebing yang viral di media sosial. Kasus pemukulan pelatih itu diduga dilakukan oleh atlet panjang tebing, yang merupakan anak didiknya sendiri. Penganiayaan itu terjadi di kawasan Jakarta Garden City (JGC) Cakung, Jakarta Timur, pada Senin, 26 November 2022.
Kapolsek Cakung Kompol Syarifah Chaira mengatakan, telah menerima laporan korban penganiayaan tersebut. Polisi akan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi pada hari ini.
"Masih dalam proses pemeriksaan. Masih didalami," kata Syarifah di Jakarta, Senin, 5 Desember 2022, seperti dikutip dari Antara.
Dalam video viral di media sosial, terlihat seorang pria yang diduga pelatih panjat tebing DKI Jakarta berinisial AH, sedang dikerumuni oleh beberapa orang, yang diduga atlet didikannya. Seseorang lantas menghujani pelatih itu dengan pukulan dan tendangan.
Dalam narasi video itu disebutkan pelaku penganiayaan lebih dari satu orang terhadap AH. Motif penganiayaan diduga karena dua anak didiknya tidak terima ditegur jarang latihan dan ucapannya di media sosial kasar.
Pada saat sesi latihan, seorang anak didik AH yang sebelumnya ditegur mengejarnya karena tidak terima atas teguran itu. Perselisihan terjadi hingga berujung pemukulan.
Akibat pemukulan itu, wajah AH bengkak di bagian hidung, pipi dan telinga kiri. Pelatih panjat tebing itu telah melaporkan kasus tersebut ke Polsek Cakung.
Baca juga: Pelaku Pemukulan di PTIK Mengaku sebagai Anak Kombes, Ibu Korban Mempertanyakan Visum