TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bagian Umum Badan Pusat Statistik atau BPS DKI Jakarta Suryana menuturkan pihaknya memberi tiga rekomendasi untuk penghapusan kemiskinan ekstrem di Jakarta. Mengingat ini untuk mencapai angka nol persen kemiskinan pada 2024 sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
"Kami dari BPS masih menemukan melalui survei sosial ekonomi nasional yang diselenggarakan pada bulan Maret dan September setiap tahunnya, masih ada sampel-sampel rumah tangga yang teridentifikasi sebagai kemiskinan ekstrem," kata Suryana di Balai Kota, Senin, 30 Januari 2023.
Baca Juga:
Pada Maret 2022U, total kemiskinan ekstrem di Jakarta sebanyak 95.668 orang atau 0,89 persen. Angka itu naik dari persentase sebesar 0,6 persen pada Maret 2021.
Sedangkan angka kemiskinan pada umumnya di Jakarta tercatat turun dari 4,72 persen pada Maret 2021 menjadi 4,69 persen pada Maret 2022.
Rekomendasi pertama dari BPS DKI Jakarta adalah dibutuhkan data sasaran penduduk miskin ekstrem per nama per alamat. Kedua, mengoptimalkan berbagai sumber data kemiskinan yang ada di DKI Jakarta.
"Tingkatkan ketepatan sasaran dengan integrasi berbagai program perlindungan sosial," ujar Suryana soal rekomendasi yang ketiga.
Suryana menjelaskan, kemiskinan ekstrem terjadi apa bila seseorang dengan per kapita per harinya di bawah Rp 11.633 atau secara akumulasi rumah tangga pengeluarannya di bawah Rp 350 ribu per kapita per bulan.
Baca: DKI Punya Anggaran Rp 10,22 T untuk Mengatasi Kemiskinan Ekstrem, Stunting dan Ketahanan Pangan
Data kemiskinan ekstrem di Jakarta pada Maret 2022
Kemiskinan ekstrem paling banyak di Jakarta Utara sekitar 35.770 orang dengan persentase sebesar 1,94 persen pada Maret 2022. Jumlah itu meningkat dari Maret 2021 sebanyak sekitar 7.280 orang dengan persentase 0,4 persen.
Lalu di Jakarta Barat pada Maret 2022 sekitar 11.120 orang atau 0,42 persen. Sebelumnya sekitar 16.120 orang dengan persentase 0,61 persen pada Maret 2021.
Jakarta Pusat sekitar 4.590 orang atau 0,5 persen. Sebelumnya sekitar 5.240 orang atau 0,57 persen. Kemudian di Jakarta Timur sekitar 18.060 orang atau 0,61 persen. Sebelumnya sekitar 10.160 orang atau 0,35 persen.
Jakarta Selatan memiliki sekitar 25.740 orang atau 1,12 persen. Sebelumnya, 24.080 orang atau 1,05 persen. Kepulauan Seribu memiliki sekitar 390 orang atau sekitar 1,49 persen. Sebelumnya, 930 orang atau sekitar 3,61 persen.
Baca juga: BPS Catat Kemiskinan Ekstrem di Jakarta Naik, Mencapai 95.668 Jiwa
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.