TEMPO.CO, Depok - Kemunculan dua kasus baru gagal ginjal akut pada anak membuat emak-emak di Depok resah. Salah satu warga, Nur Komalasari, menilai pemerintah serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kecolongan.
"Pemerintah saya lihat kecolongan ya. Tidak belajar dari kasus sebelumnya," kata dia, Selasa, 7 Februari 2023.
Lala, sapaan akrab Nur, mengaku takut dan kaget dengan temuan dua kasus baru gagal ginjal akut di Ibu Kota. Musababnya, BPOM sebelumnya telah menerbitkan daftar obat sirop yang aman dikonsumsi.
BPOM pernah menarik 69 izin edar obat sirop yang diproduksi tiga industri farmasi. Ketiga pabrik farmasi itu adalah PT Yarindo Farmatama, PT Universal Pharmaceutical Industries, dan PT Afi Farma.
69 obat sirup ditarik setelah ketiga perusahaan farmasi tersebut terbukti menggunakan bahan baku pelarut berupa propilen glikol dalam kegiatan produksinya. Bahan pelarut tersebut yang kemudian menyebabkan cemaran EG yang melebihi ambang batas aman pada berbagai obat sirop.
Kini ada lagi kasus gagal ginjal akut dengan korban anak-anak. Menurut Lala, pemerintah kecolongan dan sistem pengawasan BPOM lemah.
"Soalnya BPOM kan bilang udah ada obat sirop yang aman. Kalau kayak begini, bagaimana tanggung jawab BPOM, masa kecolongan lagi sih," tutur warga Kampung Areman, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis ini.
Baca juga: 2 Kasus Baru Gagal Ginjal Akut di Jakarta, Satu Pasien Meninggal Usai Konsumsi Praxion
Untuk sementara waktu, emak-emak 36 tahun itu, tak memberikan obat sirop kepada anaknya jika demam. Lala, ibu satu anak ini, condong memilih obat herbal atau puyer sesuai anjuran dokter.
Sementara itu, Ria Andriyani meminta pihak berwenang untuk lebih serius menjalankan tugas pokok dan fungsinya agar masyarakat tak kembali khawatir akibat gagal ginjal akut. Ria adalah warga Kampung Baru, Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan Pancoran Mas yang juga cemas dengan temuan kasus baru.
"Yang saya tau, BPOM ya salah satunya, awasi dengan baik obat-obatan, jangan sampai yang berbahaya lolos di pasaran," ucap dia.
Ria menyebut, dirinya telah menghindari penggunaan obat sirop pada dua anaknya sedari awal kasus gagal ginjal akut muncul. Senada dengan Lala, emak-emak 36 tahun ini memilih obat herbal yang dibalur dengan parutan bawang merah untuk meredakan demam sang anak.
Baca juga: Kasus Gagal Ginjal Akut Kembali Muncul di Jakarta, Heru Budi: Kami Serius Tangani
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.