TEMPO.CO, Jakarta - Petugas RPTRA Rasela Rawabadak Selatan, Koja, Jakarta Utara, mendata ulang korban kebakaran depo Pertamina Plumpang yang benar-benar kehilangan tempat tinggal. Pendataan dilakukan kembali lantaran ada warga yang tidak kehilangan rumah namun ikut menghuni tenda pengungsian.
"Banyak warga yang rumahnya nggak kenapa-kenapa tinggal di sini," kata seorang petugas yang tidak berkenan namanya dikutip, Ahad, 5 Maret 2023.
Berdasarkan pengamatan Tempo di lokasi kebakaran Plumpang pada pukul Ahad, pukul 17.05, petugas RPTRA Rasela meminta warga yang rumahnya tidak terdampak kebakaran depo Pertamina Plumpang secara langsung untuk meninggalkan tenda pengungsian.
Sebab, tenda tersebut diperuntukan bagi warga yang memang kehilangan tempat tinggal. Warga yang tidak terdampak kebakaran diduga sengaja datang ke RPTRA Rasela untuk mengambil bantuan yang disalurkan oleh berbagai pihak.
"Pada ngambilin bantuan makanan," ujarnya.
Pendataan ulang dilakukan agar bantuan tersebut tepat sasaran. Sehingga warga yang memang kehilangan rumah mendapatkan fasilitas dan pemenuhan kebutuhan yang layak, serta lingkungan pengungsian tersebut steril dari warga yang hanya memanfaatkan situasi.
"Ya, mereka ini ngambil kesempatan," ucap petugas itu.
RPTRA Rasela merupakan salah satu lokasi pengungsian bagi warga terkena dampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Di lapangan itu didirikan tiga tenda pengungsian.
Namun pada kenyataannya, tiga tenda yang disediakan tidak sepenuhnya dihuni oleh warga yang kehilangan rumah akibat kebakaran.
Berdasarkan warga yang ditemui Tempo di lokasi, mereka memilih datang ke RPTRA Rasela karena takut.
"Rumah nggak apa-apa, selamat cuman kaget, trauma, makanya lari aja," kata Rukanah, warga Tanah Merah yang rumahnya dekat pasar.
Perempuan berusia 60 tahun itu ikut mengungsi sejak Jumat malam meskipun rumahnya tidak mengalami kerusakan.
Sama halnya dengan Rukanah, Dede, perempuan 30 tahun memilih mengungsi ke RPTRA Rasela karena takut. "Rumah kayu tapi nggak roboh," ujarnya.
Dede mengatakan rumah yang ditempati merupakan kontrakan, sehingga ia tidak mengetahui soal sertifikat dan IMB (Izin Mendirikan Bangunan). "Udah mau empat tahun," kata dia.
Rukanah maupun Dede sore ini kembali pulang ke rumah karena sudah merasa aman dan tidak takut.
Berbeda dengan Dede dan Rukanah, Nurwahidah, perempuan 43 tahun, terpaksa mengungsi karena rumah yang ditempati hangus terbakar dan tidak bisa ditinggali. "Kontrak yang pas di depan tembok depo yang kebakar," kata dia.
Nurwahidah sebelumnya mengungsi di Gedung Golkar, namun disarankan pindah ke RPTRA Rasela karena suminya mendapat luka pada mata kanan pada saat kejadian kebakaran. "Suami ada luka, jadi pindah karena lebih dekat sama puskesmas," ucapnya.
Selain itu, dirinya belum mendapat informasi soal tempat tinggal. "Belum ada," katanya.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta korban kebakaran depo Pertamina Plumpang untuk jujur dalam pemberian bantuan.
"Saya mohon partisipasi masyarakat supaya menyampaikan secara jujur apa adanya, tidak ditambah-tambah, tidak dikurangi, sehingga akan mempermudah petugas dalam melakukan pendataan," kata Muhadjir saat mengunjungi korban kebakaran di di RPTRA Rasela, Minggu.
Menko Muhadjir mengatakan partisipasi masyarakat untuk bersikap jujur dapat membantu penyaluran bantuan bisa tepat sasaran. Saat ini ratusan warga terdampak kebakaran mengungsi di salah satu posko RPTRA Rasela, Rawabadak Selatan, Koja, Jakarta Utara
Muhadjir mengatakan sudah berkoordinasi dengan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk menindaklanjuti pemberian bantuan bagi para korban kebakaran maupun warga yang terdampak.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam keterangan terpisah menyebutkan, hingga saat ini terdapat 17 korban jiwa yang meninggal akibat kebakaran depo Pertamina Plumpang yang terjadi pada Jumat malam itu. Selain itu, ada 49 orang mengalami luka berat, 2 orang mengalami luka sedang, 18 orang belum diketahui keberadaannya dan 1.085 jiwa lainnya yang masih mengungsi di sejumlah tempat pengungsian.
Pilihan Editor: 6 Jenazah Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Sulit Teridentifikasi