TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Wawan Suhawan mengatakan masih ada wilayah di Jakarta Pusat yang belum dialiri air PAM. Meski sudah dilaporkan, hingga saat ini air PAM belum masuk kawasan Kebon Kosong di Kemayoran, Jakarta Pusat
"Ada wilayah yang belum dapat air PAM yaitu di Kebon Kosong. Udah lapor berkali-kali, bertahun tahun tapi sampai sekarang belum ada realisasinya," kata Wawan dalam rapat kerja Komisi B DPRD DKI Jakarta pada Selasa, 4 April 2023.
Ia pun merasa heran, karena Jakarta Pusat menjadi tempat sejumlah kantor pemerintahan, seperti Kantor Gubernur DKI Jakarta hingga Istana Merdeka. Atas hal ini, ia lantas meminta Direktur Utama PT PAM Jaya Arief Nasrudin untuk segera turun tangan.
"Mohon perhatiannya Pak Dirut," ujarnya.
Menanggapi pernyataan politikus PAN tersebut, Dirut PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan pihaknya masih dalam proses penandatanganan nota kesepahaman atau MoU dengan pihak Pengarusutamaan Penanggulangan Kemiskinan dan Kerentanan (PPKK).
"Karena memang dari PPKK disana itu maunya mengambil alih semua PAM Jaya nya. Karena memang mereka mengelola sendiri, akhirnya jadi merugi kemudian minta tolong PAM Jaya. Tapi ini memang MoU-nya didorong terus biar cepet pak," kata Arief.
Jika PAM Jaya sudah berhasil mengambil alih, di wilayah tersebut nantinya tidak perlu dibangun reservoir komunal untuk penguatan air.
"Tadinya kita mau bangun reservoir komunal, tapi karena kemudian PPKK deket dengan Kebon Kosong dan Kalibaru, kalau pengambil alihannya PAM Jaya itu sudah berhasil, sebenarnya akan lebih mudah pak," ungkapnya.
Dirut PAM Jaya itu mengatakan akan terus mendorong penandatangan MoU agar dapat segera dilaksanakan.
Pilihan Editor: Anies Baswedan Minta Warga RW 01 Kamal Muara Tak Perdagangkan Air PAM