TEMPO.CO, Jakarta - Nama Irwan Anwar muncul dalam kasus dugaan pemerasan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo oleh pimpinan KPK. Irwan, Kapolrestabes Semarang berpangkat Komisaris Besar, dijadwalkan datang menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya pada hari ini, Rabu 11 Oktober 2023.
Irwan yang adalah juga suami dari keponakan Syahrul Yasin Limpo disebutkan menjadi menjadi utusan Ketua KPK Firli Bahuri dalam dugaan pemerasan itu. Dalam catatan kronologi versi sopir Syahrul Yasin Limpo yang diperoleh TEMPO, Irwan-lah yang menelepon Menteri Syahrul pada Juni 2022 lalu, menginformasikan bahwa Ketua KPK akan mengirimkan tim untuk menyelidiki beberapa masalah di lingkup Kementerian Pertanian.
Irwan juga yang pernah mengatur agenda dan mengantar Syahrul ke kediaman Firli Bahuri untuk penyerahan uang yang pertama pada akhir Juni 2022. Menurut kronologi itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo hanya mampu memberikan satu miliar dalam mata uang dolar Singapura.
Disebutkan pula kalau penyerahan uang yang kedua kalinya dilakukan Menteri Syahrul lewat Heri yang diserahkan kepada Irwan. Penyerahan dilakukan di rumah Irwan yang berada di kompleks belakang Kantor Wali Kota Jakarta Selatan pada medio Oktober 2022 lalu.
TEMPO menelusuri lokasi tersebut dan mendapati rumah yang dimaksud berada di Jalan Pulo Raya VII, Kelurahan Petogogan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Beberapa orang yang ditemui di kompleks itu membenarkan rumah Irwan tersebut.
"Iya, dia beli rumah itu sekitar delapan tahun yang lalu kemudian dibangun ulang dan baru 2018 ditempati," kata seorang di antaranya saat ditemui Rabu, 11 Oktober 2023.
Ia mengatakan bahwa Irwan jarang berada di rumah dua lantai tersebut. Sepengetahuannya, Irwan lebih banyak di Semarang karena bertugas. "Saya malah belum pernah ketemu langsung," ujarnya menambahkan.
Sepanjang Rabu pagi dan siang, rumah itu nyaris tidak ada aktivitas. Hal itu meski beberapa mobil terparkir di depan gerbang rumah. Informasi yang didapat, lantai satu rumah itu disewakan sebagai kos-kosan sedangkan lantai atas sebagai rumah tinggal Irwan dan keluarga.
Dalam kesaksiannya ke penyidik Polda, Heri menuturkan tiba di rumah itu pada Oktober tahun lalu pukul 23 dan menunggu sampai pukul 03. Saat itu juga, dia menyerahkan amplop berisi uang titipan dari Menteri Syahrul Yasin Limpo. Amplop diterima dan disampaikan kepadanya kalau Irwan akan menghadap Firli Bahuri besoknya.
Penyerahan uang, menurut kronologi versi Heri, masih terjadi sekali lagi yakni pada Desember 2022. Lokasinya di GOR Tangki, Jakarta Barat.
Dalam konferensi pers di Gedung KPK pada 5 Oktober lalu, Ketua KPK Firli Bahuri membantah kabar pemerasan oleh pimpinan di lembaga itu dalam penanganan korupsi di Kementerian Pertanian. "Hal tersebut tidak benar dan tidak pernah dilakukan oleh pimpinan KPK," kata Firli.
Lebih jauh dia menyatakan tidak pernah bertemu orang yang memberikannya uang sejumlah satu miliar dolar. Firli tak menyebut mata uang dolar itu lebih spesifik lagi. Dia hanya menambahkan, "Saya pastikan itu tidak ada. Bawanya satu miliar dolar itu banyak loh. Siapa yang mau ngasih uang 1 miliar dolar itu?"
Adapun hingga berita ini dibuat, belum ada informasi lebih lanjut hasil pemeriksaan Irwan di Polda Metro Jaya.
Pilihan Editor: Pemerintah DKI Jakarta Mau Pajaki Online Shop dan Ojek Online