TEMPO.CO, Jakarta - Warga Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, digegerkan dengan penemuan mayat ayah dan anak yang tewas membusuk di dalam rumahnya sendiri. Warga juga mendapati istri dan satu anak lainnya dalam kondisi lemas.
Peristiwa ini mengingatkan dengan kasus serupa yang pernah terjadi di Kalideres, Jakarta Barat; dan di Cinere, Depok, Jawa Barat. Ada kemiripan dari tiga peristiwa ini, yaitu mayat membusuk di dalam rumah dan hubungan keluarga antarkorban.
Kasus Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Jakarta Barat
Desember 2022 lalu, satu keluarga ditemukan tewas di Kalideres, Jakarta Barat. Kasus ini terungkap pada Kamis, 10 November 2022 di Perumahan Citra Garden 1 Extension. Empat orang didapati meninggal dunia. Mereka adalah Rudyanto dan Renny selaku pasangan suami istri, kemudian Dian: anak dari mereka, dan Budyanto adik dari Rudyanto.
Sebulan melakukan penyelidikan, penyidik Polda Metro Jaya menyebut tidak ada tindak pidana dalam kasus kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.
"Tidak ditemukan adanya peristiwa pidana yang menyebabkan kematian empat orang tersebut," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Hengki Haryadi di Jakarta, Jumat, 9 Desember 2022 dikutip dari Antara.
Hengki menyatakan tidak adanya indikasi bunuh diri maupun pembunuhan dalam kasus tersebut. Kesimpulan yang didapat dari hasil penyelidikan dengan tim gabungan dari berbagai latar belakang menyatakan bahwa keempat orang tersebut meninggal secara wajar.
Ketua Asosiasi Psikologi Forensik atau Apsifor Reni Kusumowardhani mengungkapkan kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat diduga karena ada ketidaksanggupan dari masalah ekonomi.
"Pascakematian, Rudy tidak dimakamkan. Tidak dimakamkan karena yang pertama karena situasi keuangan sudah menipis," ujar Reni dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat, 9 Desember 2022.
Reni menjelaskan, Renny Margaretha Gunawan ingin memberi pemakaman yang layak dan sesuai ekspektasinya untuk suami, Rudyanto Gunawan. Namun, niat itu diurungkan karena tabungan pada Januari 2022 sudah menipis dan memilih untuk bertahan hidup.
Ditambah lagi mereka diduga tidak ada penghasilan tetap. Pengasingan diri juga sudah dilakukan kurang lebih 20 tahun sejak pindah ke Kalideres, sehingga hubungan dengan kerabat lainya pun putus dan sungkan untuk meminta bantuan.
Ketika Renny meninggal, Dian Febbyana Apsari Dewi sebagai anak membangun keyakinan bahwa ibunya masih hidup. Maka dari itu dia sampai merawat mayat dan membersihkannya.
Keuangan keluarga pun makin menipis, alokasi uang diprioritaskan untuk Dian dan Budyanto Gunawan. Jenazah Renny pun tidak dimakamkan juga.
"Maka keberadaan mayat Rudy yang meninggal sebelumnya, ini membuat Budy dan Dian sulit untuk bisa terbuka dan menghubungi dan meminta bantuan pada keluarga," kata Reni.
Ketika Budyanto meninggal, kata Reni, Dian merasa makin tertekan. Profil yang Apsifor petakan, anak dari Rudyanto dan Renny tersebut memiliki sifat ketergantungan yang tinggi.
Sehingga dia dianggap tidak bisa segera mengambil keputusan. Kondisi fisik dan kejiwaannya makin menurun, maka Dian akhirnya ikut meninggal karena ada penyakit juga yang menyertainya.
Jasad Ibu dan Anak Tinggal Kerangka di Cinere