TEMPO.CO, Jakarta - Perbantahan terjadi untuk jumlah warga eks Kampung Bayam yang telah membobol dan menghuni paksa sebagian unit di Kampung Susun Bayam--kampung susun warisan era Gubernur Anies Baswedan.
Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Madani, Muhammad Furkon, mengatakan total warga yang kini dipimpinnya di Kampung Susun Bayam sejumlah 64 KK atau keluarga. Mereka mulai tinggal di lorong atau pelataran sejak Maret lalu sebelum naik dan menempati unit di lantai 2 mulai 29 November lalu.
Tapi, Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK), Minawati, menyanggah angka 64 tersebut. JRMK pernah mendampingi seluruh warga eks Kampung Bayam termasuk kelompok yang dipimpin Furkon ini.
Menurut Minawati, saat diwawancarai pada Senin pekan lalu, total warga dalam Kelompok Tani Kampung Bayam Madani yang ada dalam daftarnya hanya 50 KK. Itu pun tidak semua kemudian lolos verifikasi untuk masuk Kampung Susun Bayam berkapasitas 135 unit. “Total yang lolos verifikasi 42 sesuai SK Wali Kota, yang tidak lolos 8,” kata Minawati.
Sedangkan total warga yang 'berhak' membobol dan menghuni paksa Kampung Susun Bayam saat ini, menurutnya, tersisa 33 KK, termasuk Furkon. Jumlahnya menciut karena ada 6 yang sudah bergabung dalam relokasi ke Rusun Nagrak, 6 ke Rusun Rorotan, 4 kontrak rumah di luar dua rusun itu, dan 1 di luar kota.
Data dari Kelurahan
Lurah Papanggo, Tomi Haryono, membenarkan hanya 42 KK di Kelompok Tani Kampung Bayam Madani yang lolos verifikasi untuk janji bisa menghuni Kampung Susun Bayam. Jumlah itu pula yang dicatatnya difasilitasi hunian sementara di Jalan Tongkol, Ancol.
Tomi mengoreksi keterangan 50 KK versi Jakpro dan 64 KK yang merupakan klaim Furkon. “Kalau dari SK Wali Kota 42 KK,” kata Tomi saat ditemui di kantornya juga pada Senin pekan lalu.
Aktifitas anak dari warga kampung bayam yang tinggal di tenda jelang direlokasi jelang Piada dunia U-17, Jakarta International Stadium (JIS), Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa, 26 September 2023. Puluhan warga yang menempati tenda didepan JIS akan dipindahkan sementara ke Rumah Susun Nagrak Cilincing, Jakarta Utara, sebelumnya warga dan Lurah Papanggo telah membuat perjanjian secara tertulis relokasi ini hanya sementara sampai warga bisa menempati hunian di Kampung Susun Bayam. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Tomi juga mengungkap adanya perpecahan dalam kelompok yang sama yang semula sejumlah 50 KK itu. Ada beberapa orang yang tidak sejalan dengan Furkon disebutnya kini menjalani relokasi ke rusun sekitar di Jakarta Utara ataupun bergabung dengan kelompok binaan Jakpro.
Artinya, Tomi mengatakan, kubu Furkon menambahkan dari warga lain untuk jumlah 64 KK yang diklaimnya saat ini. "Dicurigai warga-warga lain itu bukan warga eks Kampung Bayam."
Jawaban Kelompok Tani Kampung Bayam Madani
Saat dimintai konfirmasinya, Furkon kukuh mengatakan total anggota taninya ada 64 KK dengan rincian 50 menempati hunian sementara dan 14 di luar. Dia mengklaim 14 orang itu juga merupakan anggota tani dan warga eks Kampung Bayam.
Jumlah warga itu, kata dia, diajukan dalam rapat dengan Jakpro pada 27 November 2023. Dalam notula hasil rapat itu tertulis 14 KK masih dalam proses pengajuan penerimaan rumah deret. Surat itu ditandatangani Furkon dan pihak Jakarta Propertindo bernama Hendro Subroto.
Pilihan Editor: Ini Restoran di Senopati yang Viral Karena Perilaku Mesum Pengunjung