Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada Empat Ribu Industri Besar, Tapi Separuh Penduduk Bekasi Miskin

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Bekasi - Hampir separuh penduduk di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, hidup miskin. Jumlahnya mencapai 47,5 persen atau 1,03 juta dari keseluruhan penduduk 2,2 juta jiwa.

Wakil Bupati Darip Mulyana, mengatakan tingginya angka kemiskinan itu dipicu masalah ekonomi yang tidak seimbang, dan banyaknya pengangguran. "Masalah kemiskinan sangat memprihatinkan," kata Darip, Rabu (10/2).

Masalah ekonomi, menurut dia, terjadi ketimpangan yang sangat jauh antara pengusaha dan warga biasa. "Ironis Kabupaten Bekasi ada empat ribu industri besar namun penduduknya banyak yang hidup miskin," katanya.

Adapun masalah pengangguran, Pemerintah Daerah mencatat hingga Desember tahun lalu 425 ribu usia produktif tidak memiliki pekerjaan. Jumlah tersebut, kata Darip, bisa terus bertambah apabila perusahaan di wilayah Bekasi melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Parameter warga hidup miskin yang dimaksud Darip adalah kemampuan memenuhi kebutuhan sandang, papan, dan pangan. Penghasilan rata-rata di bawah Rp 200 ribu per bulan, rumah tidak layak huni, dan pakaian ala kadarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Langkah yang akan ditempuh Pemerintah Daerah dalam pengentasan kemiskinan adalah memaksa pelaku usaha di Kabupaten Bekasi untuk membantu warga disekitarnya. Seperti mengarahkan hasil pengelolaan limbah industri ke pendapatan asli daerah (PAD). Nilai jual limbah industri di wilayah seluas 127 hektar itu mencapai 400 miliar perbulan, dan yang dibagi ke PAD sebanyak Rp 500 miliar pertahun.

Selain itu, merekrut buruh atau pekerja pabrik dari masyarakat sekitar bukan dari luar Kabupaten Bekasi. "Banyak sektor pendapatan industri yang bisa dibagi kalangan industri untuk warga, kami meminta itu," kata dia.

HAMLUDDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Air Kali Bekasi Hari Ini Menghitam dan Berbau Menyengat, Kenapa?

12 Agustus 2018

Kali Bekasi dengan latar belakang apartemen di Kota Bekasi. Tempo/Ali Anwar
Air Kali Bekasi Hari Ini Menghitam dan Berbau Menyengat, Kenapa?

Air aliran Kali Bekasi mendadak menghitam, dan mengeluarkan bau tak sedap pada hari ini, 12 Agustus 2018.


Dana Bau Sampah Bantargebang Cair, Berapa Keluarga yang Dapat?

23 Mei 2018

Pemulung mencari barang bekas di TPST Bantargebang, Bekasi, 29 November 2017. TPST Bantargebang membuat ruang terbuka hijau berupa taman dengan beragam jenis tumbuhan. TEMPO/Subekti.
Dana Bau Sampah Bantargebang Cair, Berapa Keluarga yang Dapat?

DKI Jakarta Sandiaga Uno memastikan dana kompensasi bau sampah Bantargebang, Bekasi, akan cair pada pekan ini.


Respons Warga Bekasi Soal Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek

26 Februari 2018

5 Menit Jadi 1 Jam di Jalan Tol Jakarta-Cikampek
Respons Warga Bekasi Soal Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek

Sikap warga di Bekasi, Jawa Barat terbelah menyikapi rencana ganjil genap di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek.


Harga Cabai Meroket di Bekasi Sejak sebelum Natal

28 Desember 2017

Harga cabai di Pasar Kodim Pekanbaru mulai merangkak naik jelang ramadan. TEMPO/Riyan Nofitra
Harga Cabai Meroket di Bekasi Sejak sebelum Natal

Tak tanggung-tanggung harga cabai rawit merah di pasar tradisional Bekasi, Jawa Barat, melonjak hingga 130 persen.


Wali Kota Bekasi Geram Dokter di RSUD Kerap Terlambat  

14 Juni 2017

TEMPO/Hariandi hafid
Wali Kota Bekasi Geram Dokter di RSUD Kerap Terlambat  

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mendapati banyak dokter yang belum datang, padahal pasien sudah menunggu.


233 Ribu Keluarga di Bekasi Tinggal di Rumah Kontrakan  

11 Juni 2017

ehow.com
233 Ribu Keluarga di Bekasi Tinggal di Rumah Kontrakan  

Banyak keluarga di Kota Bekasi tidak mampu membeli rumah lantaran harganya tidak terjangkau.


Jawab Keluhan Masyarakat, Wali Kota Bekasi Sediakan Waktu 2 Jam

8 Juni 2017

Wali Kota Bekasi menunjukkan tablet yang dipakai berinteraksi dengan warganya. Tempo/adi warsono
Jawab Keluhan Masyarakat, Wali Kota Bekasi Sediakan Waktu 2 Jam

Keluhan masyarakat Kota Bekasi itu disampaikan melalui pesan singkat yang langsung diterima oleh Wali Kota Rahmat Effendi.


Karangan Bunga NKRI Mampir juga di Polres Bekasi Kota

5 Mei 2017

Anggota Polri membenahi karangan bunga yang jatuh yang di kirim dari masyarakat, di Markas Besar Polri, Jakarta, 3 Mei 2017. Karangan bunga yang dikirim oleh berbagai pihak dan elemen masyarakat itu sebagai wujud dukungan kepada TNI dan Polri dalam memberantas radikalisme dan premanisme serta menjaga kedaulatan NKRI. TEMPO/Imam Sukamto
Karangan Bunga NKRI Mampir juga di Polres Bekasi Kota

Sampai siang ini ada sekitar 50 karangan bunga di Markas Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota di Jalan Pramuka.


Menteri Basuki Dukung Pengembangan Kota Bekasi

22 April 2017

Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (kiri) dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno (kanan) saat memantau proyek pembangunan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) di Kalimalang, Jakarta Timur, 7 November 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Menteri Basuki Dukung Pengembangan Kota Bekasi

Kementerian PUPR mengundang wilayah terkait termasuk Bekasi untuk mensinergikan program-program pembangunan di Kementerian PUPR khususnya.


Tingkatkan Pengguna JPO, Bekasi Bongkar Barier Jalan Ahmad Yani

9 Maret 2017

Ilustrasi jembatan penyebrangan orang. Dok Tempo
Tingkatkan Pengguna JPO, Bekasi Bongkar Barier Jalan Ahmad Yani

Dengan dibongkarnya pembatas jalan, pejalan kaki harus berpikir ulang untuk menyeberang.