TEMPO Interaktif, BOGOR - Kondisi Imas Rohati (31) berangsur angsur membaik, namun trauma yang dialami ibu hamil enam bulan masih belum hilang sepenuhnya. Imas adalah salah satu dari delapan korban ledakan yang terjadi di PT. Ever Shin Tex selasa lalu.
Ketika ditemui dikediamannya Kapung Cijujung Tengah Rt 01/05 Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor, siang ini, ibu dua anak itu sudah tampak bugar. "Tapi masih ada rasa takut," ujarnya.
Pada saat kejadian Imas berada di lantai dua, ia bersama dua orang temannya yang lain tengah berada di atas sebuah mesin untuk melakukan pengecekan kain. "Saat itu saya berada di atas sebuah mesin yang tingginya sekitar satu meter," ujarnya mengawali cerita.
Tengah asik malakukan pengecekan tiba-tiba terdengar suara ledakan yang menggelegar, ledakan tersebut berasal dari sebuah mesin raincoat yang ada di lantai dasar. Ia bersama dua orang lainnya terpental jatuh. "Badan saya lemas dan menggigil takut. Pikiran limbung," ujarnya.
Belum lagi sadar apa yang terjadi ketakutan lebih dulu menderanya, dalam kondisi lemas dan pani ia berusaha minta tolong, "Saya manggil-manggil temen saya, saya melihat dia datang dengan terhuyung-huyung," ujar Imas.
Iis teman yang dipanggil imas, meskipun dalam kondisi shock berusaha untuk memapah Imas, dan membawanya ke pos satpan di depan gerbang keluar. "Saya sudah tidak ingat, tahu-tahu ada di pos satpan," ujar Istri Saminta itu.
Setelah berada di Pos Satpam, beberapa rekan kerjanya langsung membawa Imas ke RSUD Cibinong. beberapa jam dirawat di RSUD Imas diistirahatkan di Ruang Anggrek. Salah satu upaya medis yang ditempuhnya adalah pemeriksaan janin dalam kandungannya. "Saya belum di USG, saat di rumah sakit sayadi USG dan diketahui bayi saya kembar, insyaallah perempuan," ujarnya.
Setelah mennjalani pemeriksaan selama kurang lebih enam jam akhirnya Imas diperkenankan untuk pulang. "Sampai sekarang masih istirahan, besok rencananya mau cek kansungan lagi," ujar Imas.
Malam harinya karyawan yang sudah bekerja selama 15 tagun itu, mengaku gelisah, kegelisahan itu dipicu oleh ingatan akan kondisi teman temannya yang lain. "Saya dengar karena kondisinya cukup parah, Timan, harus dirawat di RSCM, sampai sekarang saya belum tahu kabarnya," tutur Imas.
Sementara itu ditempat terpisah rencananya warga bersama pihak dari perusahaan akan melakukan pertemuan di Kantor Desa Cijunjung untuk memusyawarahkan sejumlah tuntutan gantirugi yang diderita warga yang tinggal berdekatan dengan lokasi ledakan.
DIKI SUDRAJAT