TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama akan kembali membahas proyek mass rapid transit (MRT) dalam rapat pimpinan, Senin, 26 November 2012. Dalam agenda yang tertulis, Jokowi akan menghadiri rapat untuk membahas persiapan audiensi tentang MRT kepada Wakil Presiden Boediono. Sementara, Ahok menghadiri rapat presentasi opsi-opsi proyek MRT.
Jokowi ingin mengetahui keberlangsungan proyek mulai dari segi teknis hingga segi bisnis, seperti besaran harga tiket dan banyaknya penumpang yang bisa ditampung. Selain itu, dari segi finansial, seperti pinjaman perbankan yang akan diterima konsorsium. "Kalau pinjam duit, pinjam dari mana? Jangan saya nanti sudah gedhok iya, nanti setengah main malah enggak jadi lagi," ujar Jokowi di Jakarta, Minggu, 25 November 2012.
Baca Juga:
Selain proyek MRT, proyek monorel dan enam ruas tol dalam Kota Jakarta juga masih menunggu kejelasan dari orang nomor satu di Jakarta ini.
Sampai sekarang, presentasi proyek monorel terus dilakukan. Dia pun masih mempertanyakan kepemilikan tiang pancang yang telanjur dibangun di bilangan Kuningan dan Senayan itu.
Jika sudah mengetahui secara jelas kepemilikan tiang itu, lalu proyek juga visibel secara ekonomis dan teknis, dia pun akan segera memutuskan keberlanjutan proyek tersebut. "Kalau memang sudah gamblang, ya segera diputuskan," kata dia.
Baca Juga:
Dia ingin segala hal yang telah dikeluarkan sejak pembangunan dimulai pada 2005 hingga sekarang tidak ada yang mubazir. "Tiang yang sudah ada nanti diteruskan. Jangan sampai mubazir. Tapi hitungannya ada sisi hukumnya. Itu yang saya enggak mengerti."
Memang sampai saat ini belum terdapat pinjaman untuk proyek monorel. Dia pun memastikan proyek akan dibiayai sepenuhnya oleh investor. "Tidak ada APBD," ujarnya.
SUTJI DECILYA | NIEKE INDRIETTA
Berita Lainnya:
Jokowi Ogah Lama-lama Putuskan Nasib Monorel
Ahok Masuk TV Al-Jazeera
Basuki Ahok Siap Ubah Rute Monorel
Ahok Emoh GOR Lebak Bulus Dikorbankan untuk MRT
Jokowi Emoh Bentuk Tim Independen Soal MRT
Jepang Minta Kontraktor Utama MRT dari Negaranya
MRT Jakarta Perlu Berkaca ke Hong Kong