TEMPO.CO, Jakarta - Istri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono, menanam pohon langka di bantaran Kanal Banjir Timur, Duren Sawit, Jakarta Timur. Pohon itu adalah pohon asli Kalimantan, balau merah.
Habitat asli pohon balau di hutan rawa gambut. "Kayunya yang keras biasa digunakan sebagai bahan konstruksi dan kapal laut," kata Ani sebelum menanam pohon tersebut, Sabtu, 1 Desember 2012. Balau bisa tumbuh hingga setinggi 32 meter dengan diameter 75 sentimeter.
"Ini termasuk pohon langka, dalam kategori critically in danger," kata Ani. Sehingga, Ani berpesan kepada unit pengelola KBT dan Pemerintah Provinsi DKI untuk memeliharanya dengan baik.
Bersama Gerakan Perempuan Tanam Pelihara (GPTP) yang digagasnya sejak 2007, Ani menyumbang total seribu pohon buat KBT. Sebanyak 778 pohon ditanam di sepanjang 1,4 kilometer bantaran KBT. Sisanya dibagikan ke warga sekitar. Semua terdiri dari 51 spesies tanaman buah langka maupun kayu andalan.
"Ini untuk ikut menanam semiliar pohon tahun 2012," Ani berujar. Penanaman pohon secara benar akan mendukung ketahanan air di perkotaan.
Dengan menanam pohon sejak sekarang, dia berharap KBT bakal lebih sejuk. "Sekarang masih panas, semoga beberapa tahun lagi teduh rindang, merangsang datangnya burung-burung ke daerah ini." Ani juga berharap, KBT dapat menjadi wahana pendidikan bagi siswa untuk belajar jenis-jenis pohon beserta kegunaannya. "Dengan datang ke sini, bisa langsung tahu pohon asli Indonesia yang sudah hampir punah."
ATMI PERTIWI
Berita Lainnya:
Hashim Djojohadikusumo Jadi Pembina Partai Kristen
Jangan Pernah Lakukan Ini di Korea Selatan
Kantor Cabang Bank Asing Seharusnya Berbadan Hukum Lokal
Jajanan Kaki Lima Ala Korea Selatan
Besok, Dahlan Iskan Dipanggil DPR Lagi