TEMPO.CO, Tangerang - Penembakan terhadap Aiptu Dwiyatna, anggota Binmas Kepolisian Sektor Cilandak, terjadi secara cepat. Menurut saksi yang berada di sekitar lokasi, Dwiyatna dibuntuti dua sepeda motor sebelum ditembak di Jalan Otista Raya, depan Rumah Sakit Sari Asih, Ciputat, Tangerang Selatan.
"Sepertinya motornya jenis bebek semua," kata tukang servis jok sepeda motor, Jajang Setiawan, 40 tahun, yang berada di sekitar lokasi saat penembakan terjadi. Saat kejadian berlangsung, ia sedang berjalan menuju masjid Rumah Sakit Sari Asih, yang berjarak sekitar 50 meter dari tempat kejadian perkara.
Menurut Jajang, penembakan terjadi sekitar pukul 04.30. Saat itu, saksi sedang duduk di bangku kayu yang persis menghadap ke jalan. Pagi itu, menurut Jajang, Tangerang dilanda hujan cukup lebat. "Saya tak ingat berapa orang yang menunggang dua motor itu," ujarnya.
Setelah menembak, pelaku langsung tancap gas ke arah Jalan Ciputat Raya. Saksi, yang duduk ngopi sekitar 10 meter dari lokasi kejadian, menghampiri Dwiyatna. Saat itu saksi belum mengetahui itu adalah kejadian penembakan. Disangkanya peristiwa kecelakaan biasa. "Baru tahu setelah melihat kondisi korban, ada darah dari kepala," katanya.
Seketika saksi membantu korban dengan membopongnya ke Rumah Sakit Sari Asih. Jarak antara pintu unit gawat darurat rumah sakit dan tempat kejadian sekitar 50-70 meter. "Saat dibopong itu, saya lihat korban," katanya. Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawa Dwiyatna tak tertolong. Ia tewas di tempat.
Menurut Jajang, saat penembakan terjadi, suasana jalan sangat sepi, terlebih pagi itu sedang hujan. Juga belum ada orang berkegiatan dan lalu-lalang. "Dia itu satu-satunya saksi yang melihat langsung. Sekarang sedang dibawa polisi," katanya.
ANANDA BADUDU
Berita terkait
Kapolri Bentuk Tim Khusus Buru Penembak Polisi
Kasus Penembakan Aiptu Dwiyatna Mirip Aipda Patah
Ada 3 CCTV di Lokasi Aiptu Dwiyatna Tertembak