TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku malas menghadiri kegiatan-kegiatan keagamaan di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI. Alasannya, kegiatan keagamaan sering dilakukan tapi kelakuan pegawai Pemprov DKI justru tidak beragama. (Baca: Ditanya Anak SD, Ini Impian Ahok Jadi Wagub)
"Kita ini masih beragama tapi tidak bertuhan," kata Ahok dalam perayaan Paskah Pemprov DKI di Gedung UOB, Kamis, 24 April 2014. Pernyataan itu merujuk pada banyak pegawai Pemprov DKI yang mengaku beragama tapi kelakuannya tidak sesuai dengan tuntutan agama. (Baca: Ahok Klaim Harga Jam Tangannya Rp 20 Juta)
Ahok mengatakan Pemprov DKI sering melaksanakan kegiatan keagamaan yang bisa menelan biaya hingga miliaran rupiah. Pada dasarnya, Ahok tak keberatan. "Maksud kami menyetujui APBD dipakai untuk perayaan agama supaya Bapak-Ibu diingatkan. Siapa tahu di gerejanya lupa diingatkan," katanya. (Baca: Ahok: Kerja Camat Lurah seperti Manajer Wilayah)
Dia mengaku punya harapan besar bagi para pegawai Pemprov DKI, termasuk para pegawai yang beragama Kristen, untuk ikut bersumbangsih pada Jakarta Baru. "Tapi kalau kelakuannya enggak Kristen, copot saja salibnya. Bikin saya malu saja. Atau, KTP-nya dikosongkan saja," katanya.
NINIS CHAIRUNNISA
Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler:
Hadi Poernomo: Saya Menikahi Anak 'Wong Sugih'
Jokowi Nangis Gara-gara Jam Tangan
Akuisisi Batal, Dahlan: Saya Seolah Menteri Ngawur
Pelawak Oni dan Bekas Bupati Aceng ke Senayan