TEMPO.CO, Jakarta - Ainun Najib, pembuat situs Kawalpemilu.org, menyatakan dia menemukan perbedaan sekitar Rp 10,3 triliun pada anggaran belanja daerah antara versi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan milik Pemerintah Provinsi DKI.
"Kata Ahok kan selisihnya sekitar Rp 12 triliun, nah itu ada selisih dari pembiayaan daerah juga," kata Ainun saat dihubungi Tempo, Kamis malam 12 Maret 2015.
Salah satu temuan yang menurut Ainun paling janggal adalah pengadaan uninterruptible power supply (UPS) dan sistem manajemen sekolah (SMS). Pengadaan UPS tertulis Rp 6 miliar per unit, sedangkan SMS sekitar Rp 1 miliar.
Pada situs tersebut, pria yang saat ini berdomisili di Singapura ini lebih berfokus pada belanja daerah. Dalam portal ini, Ainun membandingkan dua data Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Jakarta yang dimiliki DPRD dengan Pemerintah Provinsi.
Jika selama ini masyarakat hanya tahu lewat berita media massa atau data mentah, situs ini diklaim lebih mudah dipahami karena dilengkapi dengan visualisasi. Ainun juga sudah melakukan sosialisasi dengan menggunakan jejaring maya, seperti Facebook dan Twitter. Melalui situs ini, dia berharap masyarakat bisa mengawasi langsung anggaran daerah.
Adapun Ainun adalah orang yang meluncurkan situs Kawalpemilu.org—situs yang merilis hasil suara pemilihan presiden 2014. Bapak dua anak ini merupakan lulusan Universitas Nanyang di Singapura. Ainun lahir pada 20 Oktober 1985 dari pasangan Abdul Rozaq dan Rustinah di Desa Klotok, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Situs Kawalpemilu.org melakukan tabulasi data untuk menayangkan real count rekapitulasi surat suara. Data Kawalpemilu berpijak pada data scan C1 dari website resmi KPU. Meskipun bukan laman resmi KPU, Ainun mengaku mendapat banyak apresiasi.
Lewat portal itulah Ainun mengajak masyarakat terlibat mengawasi penghitungan suara untuk mencegah terjadinya kecurangan. Lantaran itu pula, situs Kawalpemilu.org sempat diserang ratusan hacker.
FAIZ NASHRILLAH | EVAN