TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bagian Psikologi Kepolisian Daerah Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hary Prasetyo mengatakan bahaya narkoba sudah menyasar semua kalangan, termasuk tentara dan polisi. "Narkoba sudah tidak pandang bulu. Semua orang bisa saja menjadi penyalahguna," kata Hary kepada Tempo, Senin, 30 Maret 2015.
Hary menjelaskan polisi merupakan profesi yang rawan dengan stres. Sebab, polisi bekerja tidak mengenal waktu sekaligus harus melindungi, melayani, serta menegakkan hukum. "(Sehingga) bisa saja mencoba menggunakan narkoba, akibat stres itu," ujarnya.
Penggunaan narkoba oleh anggota polisi, ucap Hary, kemungkinan juga karena anggota itu berada di lingkup narkoba, misalnya memberantas dan menindak penyalahguna atau pengedar. "Tapi tidak semua, paling hanya satu, dua orang," kata dia.
Menurut dia, psikolog Polda Metro telah melakukan pembinaan mental, jasmani, dan agama serta sosialisasi narkoba kepada anggota polisi untuk mencegah penyalahgunaan narkoba. "Pola-pola pencegahan dan sosialisasi sudah terus kami lakukan, juga tes urine," ujarnya.
Hary mengimbau kepada anggota polisi untuk tidak pernah mencoba narkoba dan memiliki kegiatan positif serta membangun komunikasi terhadap keluarga, rekan, atasan, dan bawahan agar terhindar dari penyalahgunaan narkoba. "Kalau ada masalah segera diselesaikan, bisa konsultasi ke konselor psikolog yang kami bentuk di tiap-tiap polres," kata Hary.
Sebelumnya, seorang anggota Kepolisian Sektor Metro Gambir diborgol di tiang bendera di halaman kantor kepolisian itu. Video amatir pemborgolan itu beredar di situs YouTube. Kepala Kepolisian Sektor Metro Gambir Ajun Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro membenarkan pemborgolan terhadap anak buahnya itu.
Menurut Susatyo, anggota polisi itu adalah Brigadir Kepala SW. Dia mengatakan pemborgolan dilakukan karena SW memberontak saat hendak diperiksa setelah dinyatakan positif menggunakan narkotik. "Kami terpaksa melakukannya karena saat itu kami sedang menghadapi orang dengan agresivitas yang tinggi," ucapnya saat dihubungi Tempo, Ahad, 29 Maret 2015.
AFRILIA SURYANIS