TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Bambang Suheri mengatakan robohnya dinding lantai empat Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok, Jalan Bugis, diduga akibat tidak kokohya konstruksi batu bata. "Dugaan sementara, bata tidak kokoh, tertiup angin, lalu roboh," katanya di lokasi, Rabu, 30 September 2015.
Menurut Bambang, akibat robohnya batu bata calon dinding puskesmas itu, tiga pekerja terluka di bagian kepala dan dilarikan ke Rumah Sakit Suka Mulya, Jakarta Utara. Tiga pekerja itu adalah Timbul Silitonga, 35 tahun, Madi (38), dan Jentak Partosi (35).
Menurut Bambang, pihaknya akan memanggil PT Bahana Nusantara, pelaksana pembangunan puskesmas yang akan dijadikan rumah sakit tipe D itu. "Proyek dari 2014 dan dilanjutkan pada Agustus 2015," ujarnya.
Pekerja di tempat pembangunan di Jalan Swasembada Timur, Chairul, 38 tahun, mengatakan, selain menimpa tiga orang, dinding bata itu menimpa pohon. "Pohon patah dan kejadian sekitar pukul 14.30 WIB," katanya.
Berdasarkan pantauan Tempo, bata-bata berserakan di lantai dasar. Batang pohon juga tumbang. Di dekat batang itu, dua helm putih tergeletak. Noda darah tersisa di sana. Sedangkan di lantai empat, dinding bata yang belum disemen miring dan berongga. "Ini karena bata jatuh dan menimpa pohon," kata salah seorang polisi, Anim.
Pengawas proyek, Viktor, membantah jika dikatakan bangunan itu roboh akibat tidak kokohnya bangunan. Menurut dia, saat itu pohon tumbang dan menimpa tiga pekerja. "Tidak ada bangunan roboh," katanya.
HUSSEIN ABRI YUSUF