TEMPO.CO, Jakarta - Ibu dari Gabriella Sheryl Howard, Verayanti, 31 tahun, membeberkan kronologi ihwal meninggalnya Gabriella saat mengikuti pelajaran renang di sekolahnya Global Sevilla School di Kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Verayanti menceritakan, pada Kamis pagi, 17 September 2015, dia mengantarkan Gabriella ke sekolah pada pukul 07.20 WIB dalam keadaan sehat. “Kemudian jam 09.15 saya tiba-tiba ditelepon oleh pihak sekolah,” ujar Verayanti, Jumat 2 Oktober 2015.
Dalam panggilan telepon tersebut, sekolah mengabarkan bahwa Gabriella sakit dan tengah dilarikan ke Rumah Sakit Puri. Verayanti langsung bertanya, “anak saya sakit apa? Tenggelam ya?” Verayanti langsung menebak seperti itu karena dirinya tahu pada hari itu Gabriella mengikuti pelajaran renang.
Pihak sekolah tidak memberitahukan apa sakit yang diderita oleh Gabriella. "Ibu langsung saja pergi ke rumah sakit,” ujar Verayanti menirukan jawaban dari pihak Sekolah Global Sevilla.
Baca juga:
TNI & G30 September 1965: Inilah 5 indikasi Keterlibatan Amerika!
Omar Dani: CIA Terlibat G30S 1965 dan Soeharto yang Dipakai
Verayanti langsung ke rumah sakit. Saat tiba di ruang gawat darurat, Verayanti melihat di samping Gabriella sudah banyak kantong-kantong cairan dan darah. “Saya lihat Gaby sudah enggak bergerak lagi. Saya panggil-panggil namanya, saya sebut-sebut namanya dia diam saja,” ujar Verayanti.
Menurut Verayanti, pihak rumah sakit memberikan penjelasan bahwa Gabriella sebelumnya sudah ditindak selama sekitar 50 menit. Akan tetapi, Gabriella sudah tidak bisa diselamatkan lagi. “Saat sampai di rumah sakit, memang sebenarnya nyawa Gaby sudah tidak ada,” tutur Verayanti yang saat kejadian tidak sedang bersama sang suami, Asip, 44 tahun. “Saat itu saya masih di jalan karena dari rumah, sedangkan mama Gaby berangkat dari toko,” kata Asip.
Selanjutnya: Apa yang terjadi saat Gabriella mengikuti pelajaran renang