TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengakui masih banyak penghuni rumah susun sewa yang menganggur. Menurut Saefullah, setidaknya 6-18 persen penghuni rumah susun tidak bekerja. Kebanyakan dari mereka bahkan masih masuk usia produktif.
"Saya minta semua SKPD (satuan kerja perangkat daerah) yang berkaitan dengan lapangan pekerjaan dan pelatihan, dalam APBD Perubahan 2017 dan 2018 dianggarkan sebanyak-banyaknya untuk pelatihan," ujar Saefullah.
Saefullah menilai banyak potensi lapangan pekerjaan yang bisa dikembangkan warga rusun. Saefullah mencontohkan, perlu ada jasa pangkas rambut karena setiap orang pasti membutuhkan perawatan rambut. Kebutuhan tersebut berlanjut hingga telapak kaki.
"Akan saya suruh perbanyak pokoknya. Kalau istilahnya itu, belajar tuntas. Kalau kami berikan pelatihan kepada masyarakat, betul-betul terjaga. Dia sudah terampil dan kreatif. Kalau masih butuh bimbingan, di ujung pelatihan mereka akan dikasih modal kerja," ujar Saefullah.
Baca juga: Tarif Air di Rusun Berbeda-beda, Ini Penjelasan Pemerintah
LARISSA HUDA