TEMPO.CO, Jakarta - Pembina Advokat Cinta Tanah Air (ACTA), Habiburokhman, mempertanyakan kinerja kepolisian menangani kasus pembacokan ahli teknologi informasi alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB), Hermansyah, yang terjadi pada Ahad, 9 Juli 2017, sekitar pukul 04.00. "Kalau terjadi spontan, seharusnya tidak terlalu sulit bagi aparat kepolisian menangkap pelaku," kata Habiburokhman di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Senin, 10 Juli 2017.
Jika polisi lambat menangani kasus ini, Habiburokhman menduga ada unsur kesengajaan dan direncanakan. Bahkan ia menduga ada upaya penghilangan alat bukti dan memberi kesempatan kepada pelaku untuk kabur. "Kami berharap polisi menangkap pelakunya dalam waktu dekat."
Baca:
Ahli IT ITB Hermansyah Dibacok di Jalan Tol Jagorawi
Ahli IT ITB Hermansyah Dibacok, Polisi: Pelaku Lima Orang
Seharusnya, kata dia, polisi bisa memanfaatkan kamera pengintai (closed-circuit television, CCTV) di setiap ruas jalan tol untuk menangkap pelaku. Apalagi beberapa kasus yang kurang petunjuk pun dapat dengan mudah ditangani kepolisian dalam waktu dekat. "Kami berharap negara menunjukkan peran saat ini.”
Ia berharap negara tidak berkompromi terhadap peristiwa pembacokan di Jalan Tol Jagorawi KM 6 ruas Taman Mini Indonesia Indah dengan jalan tol lingkar luar (Jakarta Outer Ring Road-JORR) ini. “Kalau enggak, kami khawatir hal buruk juga terjadi kepada kita."
Baca juga:
Dana Desa Besar, 40 Desa Kabupaten Tangerang Batal Jadi Keluharan
Penjahat Penembak Italia Chandra Tewas Didor Polisi
Habiburokhman ke RSPAD Gatot Subroto untuk menjenguk Hermansyah. Dalam kunjungannya itu, ia memastikan kabar yang beredar bahwa Hermansyah telah meninggal dunia adalah bohong. Hermansyah, kata dia, tengah menjalani proses pengobatan.
Sebelum dibawa ke RSPAD Gatot Subroto, Hermansyah sempat dilarikan ke Rumah Sakit Hermina, Depok. Hermansyah adalah pakar telematika. Ia pernah menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyer Club TV One dan menyatakan chat Rizieq Syihab dan Firza Husein adalah hasil rekayasa.
LARISSA HUDA