TEMPO.CO, Jakarta - PT Mass Rapid Transit menyiapkan seluruh stasiunnya ramah kaum difabel dan ramah anak. Setiap stasiun mass rapid transit (MRT) akan dilengkapi beberapa fasilitas seperti lift dan eskalator.
"Strukturnya memang ramah difabel," kata Sekretaris PT MRT Jakarta Tubagus Hikmatullah di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Kamis, 24 Agustus 2017.
Fasilitas lift akan memudahkan para penyandang cacat menuju lantai atas, yakni concourse dan peron. Dengan lift tersebut, para ibu yang membawa kereta dorong bayi juga dengan mudahnya bisa mengakses lantai mana pun.
Baca juga: PT MRT Indonesia Siapkan Pengembangan Jalur Fase 3 dan 4
Selain itu, jalur pejalan kaki di stasiun MRT Lebak Bulus juga akan dilapisi oleh tactile paving, yakni lantai dengan tekstur menonjol untuk membantu penyandang tuna netra. Terlebih lagi, di setiap stasiun MRT akan dilengkapi dengan sinyal dan tanda tertentu untuk memudahkan penyandang tuna rungu dan tuna wicara.
Baca juga:
Bagi para orang tua, tidak usah khawatir atas keselamatan anak di peron kereta. PT MRT Jakarta juga berencana memasang lapisan kaca atau Passenger Screen Door (PSD) di sepanjang peron stasiun yang memisahkan jalur kereta dengan titik berdiri penumpang.
PSD tersebut dirancang dengan ukuran setinggi orang dewasa. Kemudian, PSD terbuka dan tertutup hanya ketika kereta telah berhenti. Dengan demikian, terjatuhnya anak-anak ke peron kereta akan terhindar.
Baca juga: Ada Masalah Lahan, Kereta MRT Tak Berhenti di Stasiun Haji Nawi
Saat ini, keseluruhan pengerjaan proyek MRT Jakarta telah rampung 76,13 persen. Khusus untuk Depo MRT Lebak Bulus, proses pengerjaan sipilnya telah selesai 56,86 persen. Sedangkan, untuk pengerjaan jalur rel di Depo MRT Lebak Bulus itu telah selesai 48,17 persen.
Seluruh proyek MRT Jakarta ditargetkan selesai tahun depan. Namun, masyarakat baru bisa menikmati layanan MRT pada 31 Maret 2019.
ZARA AMELIA