TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan warga penghuni rumah susun hanya dibolehkan mewariskan kepada anak dan menantunya untuk tinggal. Alasannya, keturunan warga yang tinggal di rusun harus lebih baik.
"Anaknya dan menantunya boleh diwarisi tinggal di rusun. Sedangkan cucunya tidak boleh," ucap Ahok saat memberikan sambutan kepada warga Rumah Susun Pesakih, Jalan Daan Mogot, Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu, 5 Maret 2016.
Menurut Ahok, orang tua jangan mendoakan cucunya tinggal di rusun, tapi di apartemen. "Masak, ada orang tua, kakek-nenek berharap cicitnya tinggal di rusun. Gila aja!" ujar Ahok. "Doain tinggal di apartemen mewah dong, jadi pejabat, jadi konglomerat."
Ahok berharap fasilitas yang diberikan kepada warga rusun dapat meningkatkan taraf hidup mereka. "Ada tempat tinggal, kesehatan, modal kerja, dan transportasi yang murah. Kami harapkan satu generasi yang akan datang melahirkan sumber daya manusia yang baik."
Ia menuturkan program-program seperti ruang publik terpadu ramah anak, urban farming, dan pelatihan kerja di rusun dapat dirasakan manfaatnya pada dua puluh tahun mendatang. "Sekarang tidak bisa kita lihat," ucapnya.
Ahok pun memprotes warga yang suka mengeluh soal jalan yang masih buruk. "Jalanan jelek, ini jelek. Hidup ini pelan-pelan kita rapikan," kata Ahok. Ia juga meminta pejabat terus diawasi. "Awasi lurahnya. Kalau enggak beres, gampang. Jurusnya pecat, pecat, pecat. Terima kasih."
REZKI ALVIONITASARI