TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merencanakan membangun dan memperbaiki rumah susun (rusun) menjadi 50 ribu unit tahun depan. Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengatakan fasilitas rumah susun itu akan lebih baik daripada rusun lama.
"Kami otomatis mau rusun yang baru semua pakai lift, pasti ada pasar, toko, dan dokter. Semuanya standar. Ada bus sekolah, ada halte Transjakarta. Tidak perlu bayar bus, gratis bagi semua penghuni," ucap Ahok di Balai Kota Jakarta pada Jumat, 13 Mei 2016.
Ahok mengatakan rumah susun yang dibangun sebelumnya tidak memiliki kualitas yang baik. Rusun Penjaringan, misalnya, harus dibongkar total karena atap rumah bocor dan kondisi WC mampat.
"Makanya kami waktu ambil alih Marunda itu kami rehab habis-habisan. Penjaringan rontok-rontok. Hampir semua rusun yang lama itu rontok dan bahaya," ujarnya.
Karena itu, saat pembangunan rusun dan rehabilitasi bangunan lama, ia juga akan menawari warga rusun lama pindah ke rusun baru. Meski dengan tambahan biaya sewa sedikit mahal, rusun baru memiliki fasilitas yang lebih memadai.
"Kalau dia mau, dia pindah. Tahun ini kami bisa mulai melakukan pembongkaran dan penjaringan rusun-rusun ini semua. Beberapa orang, kalau keberatan, kami minta sewa tempat lain dulu. Kami gratiskan," tutur Ahok.
DESTRIANITA KUSUMASTUTI