TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menerima sejumlah keluhan dari warga Kepulauan Seribu saat mengadakan forum diskusi bersama ketua RT/RW, Lembaga Musyawarah Kelurahan, Forum Diskusi Kaum Minoritas, dan Dewan Kabupaten di kantor Bupati Kepulauan Seribu, Jumat, 9 Desember 2016.
Kebanyakan dari mereka mengeluhkan soal volume sampah, seperti yang disampaikan Syahroni, Ketua LMK Pulau Harapan. "Masalah sampah kiriman banyak. Keinginan kami, PPSU (Penanganan Prasarana dan Sarana Umum) jangan sampai ada pengurangan," kata Syahroni saat menyampaikan aspirasinya.
Selain Syahroni, sejumlah warga Pulau Panggang juga mengeluhkan hal serupa. Mereka menekankan adanya sampah di dasar laut yang lebih banyak ketimbang di permukaan. Sampah tersebut mengancam keberadaan terumbu karang yang menjadi daya tarik wisatawan ke Pulau Seribu. Karena itu, masyarakat menyarankan agar dibentuk tenaga kebersihan dasar laut.
Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo turut berkomentar mengenai jumlah sampah yang berada di perairan Kepulauan Seribu. Menurut dia, sampah-sampah itu sulit ditangani karena adanya 13 aliran sungai yang masuk ke laut. Karen itu, dia memohon kepada Sumarsono untuk memprogramkan adanya penyaring di 13 titik tersebut. "Sehingga sampah yang masuk ke laut bisa diminimalkan," tuturnya.
Soni menyambut baik usul tersebut. Dia juga mendukung dibentuknya tenaga kebersihan sampah dasar laut, khususnya yang berasal dari tenaga lokal. Soni pun bercerita, sewaktu menjabat sebagai pelaksana tugas Gubernur Sulawesi Utara, dia juga pernah melakukan bersih-bersih Laut Bunaken dengan melibatkan masyarakat setempat dan TNI Angkatan Laut. "Ini adalah kerja bakti, karya bakti dengan TNI AL, untuk memperbaiki karang Bunaken. Rakyat dan TNI kuat, langsung lakukan langkah-langkah ini," ujarnya.
Mengenai jumlah petugas prasarana dan sarana umum, Soni menegaskan dia tidak akan mengurangi jumlah petugas yang dijuluki Pasukan Oranye itu. Dia malah berniat menambah jumlahnya. Bahkan dia menyebutkan jumlah petugas PPSU sejak beberapa tahun lalu hingga kini tidak pernah ada pengurangan.
FRISKI RIANA