TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pemimpin majelis taklim menyatakan belum tahu kalau mendapat kucuran dana hibah dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya, Sandiaga Uno (Anies-Sandi) pada 2018.
Idham Kholid, pemimpin Majelis Taklim Al-Ikhwan, mengatakan belum ada pembertahuan resm bahwa majelisnya mendapatkan dana hibah Rp 20 juta. "Saya malah baru tahu," kata Idham saat ditemui Tempo di kediamannya sekaligus tempat kegiatan Majelis Taklim Al-Ikhwan di Jalan Mundu, Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Jumat, 24 November 2017.
Idham membuka berkas Al-Ikhwan yang tersimpan rapih di lemari ruang tamu. Memang dia mengajukan dana hibah pada 5 Januari 2016. Tertulis dalam proposal tersebut, Idham mengajukan dana hibah Rp 127 juta untuk membeli inventaris majelis taklim yang dikelolanya.
Dia juga berniat merenovasi ruangan yang biasa digunakan untuk berbagai kegiatan majelis. "Memang tidak ada kepastian dapat atau tidak setelah mengajukan (dana hibah)," ujar pria 62 tahun itu.
Sebelumnya, Idham mengajukan dana hibah pada 4 April 2013 lalu mendapatkan Rp 20 juta pada akhir 2014. Waktu itu, dia mengajukan Rp 214 juta.
Pemerintah DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswesan dan wakilnya, Sandiaga Uno (Anies-Sandi) menganggarkan belanja hibah sebesar Rp 1,7 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2018. Penerima dana hibah adalah sejumlah organisasi kemasyarakatan dan majelis taklim.
Berbeda dengan Bamus Betawi yang memperoleh dana hibah Rp 5 miliar atau Ormas Laskar Merah Putih DKI Jakarta sebesar Rp 500 juta, dana hibah majelis taklim totalnya Rp 175 juta untuk sembilan majelis. Delapan di antaranya berada di i Jakarta Timur.
Majelis taklim di kelurahan yang sama, Kelurahan Tengah, Jakarta Timur, yakni Majelis Al-Qoshwa juga mendapatkan dana hibah Rp 20 miliar. Ketuanya, Nurhayati, 49, juga mengatakan belum mengetahui kabar dapat dana hibah dari Anies-Sandi. Kalau pun benar, menurut dia, ini kali pertama majelisnya mengajukan dana hibah dan berhasil.
Nurhayati menunggu pemberitahuan resmi dari pemerintah provinsi yang dipimpin Anies-Sandi. Nantinya dana hibah untuk membeli keperluan dan barang inventaris majelis yang dikhususkan untuk ibu-ibu ini. "Alhamdulillah kalau benar, (uangnya) jelas untuk memajukan kegiatan majelis ibu-ibu," ucap Nurhayati yang sudah dua tahun memimpin majelis yang dia dirikan tersebut.