TEMPO.CO, Jakarta - Penipuan berkedok penjualan tiket pesawat murah diduga dilakukan mantan pegawai maskapai swasta bernama Irani Riantini, 26 tahun. Kerugian para korbannya diperkirakan mencapai Rp 400 juta.
Seorang korban, Ike Tresna Ristiawati, 28 tahun, mengatakan pelaku awalnya mengaku mempunyai bisnis penjualan tiket promo untuk maskapai Lion dan Batik Air. Pelaku mempromosikan penjualan tiket murah tersebut kepada para pembeli melalui media sosial.
"Tapi, setelah banyak yang membeli, hanya ada satu-dua keberangkatan yang ditanggung. Sisanya tidak ada yang diberangkatkan setelah korban membeli tiket," kata Ike, pada Minggu, 7 Januari 2018.
Baca juga: Ratusan Warga Kupang Tertipu Tiket Pesawat Murah
Ike awalnya percaya kepada pelaku karena sama-sama pernah bekerja di salah satu maskapai swasta sebagai call center. Namun keduanya berhenti pada tahun lalu.
Penipuan dilakukan Irani sejak Agustus hingga September 2017. Dalam rentang waktu dua bulan, sedikitnya ada 29 orang yang tertipu membeli tiket promo kepada pelaku.
Para korban telah melaporkan penipuan penjualan tiket tersebut ke Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat dan Polda Metro Jaya.
Laporan pertama dilakukan korban di Polres Jakarta Barat pada 26 September 2017. Sedangkan laporan ke Polda Metro Jaya pada 19 November lalu. "Tapi belum ada perkembangannya. Cuma disuruh nunggu," ucap Ike.
Para korban mencoba mendatangi rumah pelaku di Jalan Tamansari, Jakarta Barat, untuk meminta uang kembali. Namun rumah yang ditempati pelaku bersama dengan keluarganya telah dijual ke orang lain.
"Berdasarkan informasi yang saya dapat, pelaku kabur ke Gorontalo," ujar Ike.
Adapun salah satu tiket promo yang dijual Rani adalah tujuan Raja Ampat, Papua. Ike menyebut Rani menjual tiket keberangkatan pergi dan pulang ke kawasan wisata tersebut Rp 3 juta. Padahal harga normalnya Rp 4 juta. "Jadi sebagian korban diajak bisnis untuk menjual tiket murah," katanya.
Ike mengaku telah mengalami kerugian Rp 66 juta atas ajakan bisnis tiket pesawat murah yang ditawarkan Rani. "Total saya ada 11 pesanan. Tapi yang baru berangkat hanya satu orang."
Juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Argo Yuwono, mengatakan akan memeriksa berkas laporan korban penipuan tiket pesawat murah tersebut.
"Nanti saya tanyakan penyidiknya," tuturnya.