Jakarta - Seorang siswa SMP tewas dihantam bus Transjakarta saat pulang dari sekolah, Jumat, 19 Januari 2018. Siswa bernama Fikri, 13 tahun, itu sudah dimakamkan petang tadi di permakaman dekat rumahnya di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan.
Reza Ardiansyah, kakak Fikri, mengatakan adiknya tertabrak bus tidak jauh dari mulut gang rumahnya. Padahal di tempat itu pemerintah baru memasang lampu lalu lintas khusus untuk orang menyebrang. "Memang bus Transjakarta sering melaju kencang," kata Reza di rumah duka.
Reza mengatakan semestinya pemerintah tidak hanya memasang lampu merah untuk penyeberang jalan. Ia menuntut pemerintah membangun jembatan penyeberangan. Sebab banyak penduduk yang menyeberang di jalan itu.
"Apalagi kalau mau ke masjid pasti harus menyeberang jalan,"Reza. "Kami harus melewati jalur bus khusus dan jalan raya itu."
Menurut Reza, di Jalan Buncit Raya memang sering terjadi kecelakaan karena minimnya jembatan penyeberangan. Umumnya kecelakaan terjadi di jalur bus Transjakarta. "Saya berharap ada pembangunan jembatan," ucapnya.
Juru bicara PT Transjakarta Wibowo menyampaikan bela sungkawa dan keprihatinan atas kecelakaan yang merengut nyawa Fikri itu. Perusahaannya masih mengumpulkan informasi seputar kronologis kecelakaan. "Kami akan memberikan bantuan. Namun, kami tidak ingin mengumbar tentang niat baik tersebut," ucapnya.