TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan akan membangun rumah susun untuk warga yang terdampak pembangunan proyek Sodetan Sungai Ciliwung.
"Kita fokus pada pembangunan inletnya, belum. Di situ ada HPL (Hak Pengelolaan Lahan) DKI, luasnya sekitar 3,2 hektar rencananya akan dibangun rumah susun di situ," kata Teguh Hendarwan saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 14 Februari 2018.
Sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan yang saat ini penting adaa menyelesaikan pembangunan sodetan di Sungai Ciliwung untuk mengatasi masalah banjir di Jakarta.
Baca : Sodetan Ciliwung, Anies Baswedan Ingin Hormati Warga Bidara Cina
"Yang paling mendesak adalah sodetan kali Ciliwung ke BKT(Kanal Banjir Timur KBT)," kata Sandiaga Uno.
Menurut Sandiaga beberapa hari lalu Ciliwung meluap karena belum terselesaikan proyek tersebut. "Di mana air tumpah di Ciliwung, tapi BKT itu kosong malah. Jadi harus kita seimbangkan itu dengan mempercepat akselerasi daripada sodetan Kali Ciliwung," kata Sandiaga Uno.
Lebih lanjut Teguh mengatakan juga telah bernegosiasi dengan warga. "Salah satunya. Termasuk yang ada kepemilikan pribadi, Pak Hengky. Luasnya berapa hektar gitu. Itu sudah negosiasi supaya warga yang menempati mendapatkan ganti," kata Teguh.
Teguh mengatakan sekarang Pemprov DKI kembali lagi untuk memediasi. "Supaya program inlet outletnya yang di tahun 2015 itu mangkrak, bisa dikerjakan lagi," tutur Teguh lagi.
"Proyek itu, bisa mengurangi debit air sekitar 40 persen dan bisa diarahkan ke Kanal Banjir Timur. Kami kan belum selesai. Di lapangan progresnya baru sekitar 50 persen. Saya ikuti karena waktu itu saya jadi Asbang di timur (Jakarta Timur)," kata Teguh soal Sodetan Sungai Ciliwung tersebut.