TEMPO.CO, Bekasi - Polres Metro Bekasi Kota memburu anggota ormas pelaku pengeroyokan terhadap dua anggota TNI Angkatan Udara (TNI AU) yang sedang jualan buah durian di Jatiasih, Kota Bekasi. Korban, Prajurit Kepala Ade Septiyanto, dan Hendrik Kereh mengalami luka akibat dipukuli menggunakan buah durian.
"Kami masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku lainnya," kata Kepala Polres Metro Bekasi Kota, Komisaris Besar Indarto kepada Tempo, Jumat, 23 Maret 2018. Sejauh ini baru satu orang yang sudah ditangkap, tersangka adalah seorang simpatisan organisasi masyarakat Pemuda Pancasila, M. Aldi Pratama, 19 tahun.
Menurut Indarto, dari hasil penyelidikan dan keterangan saksi, bahwa pelaku pengeroyokan berjumlah 15 orang. Motifnya, para pelaku yang mengaku sebagai anggota organisasi masyarakat Pemuda Pancasila kesal tak diberi buah durian yang dijual korban Ade sebanyak sembilan buah. "Kami masih kembangkan lagi," kata dia.
Baca: Pengeroyokan Anggota TNI AU, Ormas PP Akui Anggotanya Terlibat
Prajurit Kepala Ade Septiyanto dan kawannya, Hendrik Kereh dikeroyok sekelompok pemuda mengaku sebagai anggota ormas Pemuda Pancasila pada Kamis dini hari, 22 Maret 2018. Pengeroyokan bermula ketika korban Ade sedang berjualan durian depan Giant Jatikramat, Jatiasih. Sekitar pukul 01.30, dia didatangi sekelompok pemuda berjumlah 15 orang.
Satu orang turun meminta sembilan durian secara paksa dan berkata kasar. "Jangan meminta durian sebanyak itu, saya kan jualan pakai modal uang, nanti saya bisa rugi," ucap Ade dalam sebuah keterangan kepada polisi.
Rupanya ucapan Ade membuat para pelaku tersinggung. pelaku mendorong Ade, hingga keduanya terlibat saling dorong. Tak lama kemudian, kawan Ade, Hendrik Kereh ke lokasi. Tetapi, kedua korban tetap diserang dengan dilempar dan dipukul menggunakan buah durian hingga luka-luka.
Ketua Pemuda Pancasila Kota Bekasi, Ariyes Budiman mengakui bahwa pengeroyokan oleh sekelompok pemuda terhadap anggota TNI AU yang sedang jualan durian di depan Giant Jatikramat melibatkan anggotanya.
Ariyes mengaku sudah memerintahkan ketua organisasi kepemudaan di Pondok Gede mencari keberadaan anggota ormas pelaku pengeroyokan untuk diserahkan ke polisi. "Kalau tidak ketemu, akan saya cabut SK ketua Pondok Gede," kata dia.