TEMPO.CO, Bekasi - Ketua Pemuda Pancasila Kota Bekasi Ariyes Budiman mengakui ada anggotanya yang terlibat pengeroyokan terhadap dua anggota TNI Angkatan Udara di Jalan Jatikramat Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi. Ia sudah meminta pengurus di Pondok Gede untuk mencari anggota yang terlibat itu. "Kalau tidak ketemu, akan saya cabut SK ketua Pondok Gede," kata Ariyes melalui telepon, Kamis, 22 Maret 2018.
Pengeroyokan itu terjadi dinihari tadi terhadap Prajurit Kepala Ade Septiyanto dan Prajurit Kepala Hendrik Kereh. Ade yang berjualan durian di Jalan Jatikramat didatangi sekelompok pemuda yang mengaku anggota Pemuda Pancasila. Mereka meminta durian secara gratis kepada Ade.
Ade tentu saja menolak permintaan itu. Penolakan itu membuat para pemuda itu marah dan mulai menyerang Ade. Saat itulah Hendrik Kereh datang untuk melerai. Namun kelompok pemuda itu semakin marah. Mereka mengeroyok Ade dan Hendrik. Bahkan para pelaku menjadikan buah durian sebagai senjata untuk menyerang korban. Akibatnya Ade dan Hendrik menderita luka-luka.
Baca: Kronologi Pengeroyokan Anggota TNI AU Oleh Ormas PP di Bekasi
Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Indarto mengatakan telah menangkap seorang pemuda bernama M. Aldi Pratama, 19 tahun, yang diduga terlibat insiden tersebut.
Menurut Ariyes, pemuda yang ditangkap polisi itu bukan anggota organisasinya. “Dia simpatisan, dia ikut-ikutan saja, bukan anggota resmi PP," katanya. Ariyes menambahkan, organisasinya akan membantu polisi untuk mencari pelaku pengeroyokan. Semua pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Apalagi yang menjadi korban adalah prajurit TNI. "Pemuda Pancasila lahir dari tubuh TNI," kata dia.