TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perusahaan Daerah Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati resmi mengundurkan diri dari posisinya pada 16 April 2018. Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, menyetujui rencana tersebut.
“Saya sampaikan kepada Bu Marina bahwa kami masih cari penggantinya dan untuk sementara saya minta tetap kerja secara profesional sekaligus menunggu pansel (panitia seleksi) itu berproses,” ujar Sandiaga di Cakung, Jakarta Timur, Sabtu, 28 April 2018, terkait dengan pucuk pemimpin Dharma Jaya tersebut.
Selama memimpin perusahaan distributor daging milik DKI itu, Marina telah mengubah manajemen pengelola keuangan perusahaan.
Baca: Sandiaga Uno Akui Dharma Jaya Maju Pesat Dipimpin Marina Ratna
Saat Marina pertama kali ditunjuk pada 2014 oleh gubernur terdahulu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Dharma Jaya terus mengalami kerugian. “Tahun 2014 itu rugi sampai Rp 18 miliar,” kata Marina saat dihubungi Tempo, Ahad, 29 April 2018.
Menurut Marina, setahun mengelola distribusi daging untuk DKI, perusahaan yang hampir dibubarkan Ahok ini mengalami perbaikan. “Tetap mengalami kerugian, tapi tinggal Rp 8 miliar,” ujarnya.
Sejak 2016, kata Marina, Dharma Jaya sudah bisa menyumbang pendapatan asli daerah Rp 600 juta. Untuk 2017, dia melanjutkan, pendapatan setelah diaudit mencapai Rp 8 miliar. “Kalau 2018 sampai triwulan pertama sekitar Rp 3 miliar,” tuturnya.
Sandiaga juga mengakui Dharma Jaya berkembang pesat di bawah Direktur Utama Marina Ratna Dwi Kusumajati. Menurut Sandiaga, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memastikan direktur utama baru lebih baik dan profesional dari yang dipilih oleh Ahok tersebut.
“Ini yang saya harapkan dari pansel di BP BUMD (Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah). (Kepala BP BUMD) Pak Yurianto yang lagi melakukannya,” katanya di Cakung, Jakarta Timur, Sabtu.
Sandiaga memerintahkan agar rekrutmen Dirut Dharma Jaya berlangsung transparan untuk memilih figur yang independen, profesional, dan jujur. Dirut Dharma Jaya mesti membawa kemaslahatan buat program-program pemerintah dan bisnis perusahaan.
Sandiaga pun mematok keuntungan perusahaan Dharma Jaya minimal Rp 8 miliar per tahun, juga meminta perusahaan itu memenuhi target-target lain. “Yang Bu Marina lakukan ini adalah memberikan kepastian harga daging terjangkau buat warga DKI. Itu jauh lebih penting dibanding profitnya,” ujarnya.