TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan warga yang tinggal di 24 rumah susun atau rusun di Jakarta menunggak biaya sewa sebesar Rp 50 miliar. Angka itu naik dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.
"Bulan kemarin (akhir Mei) saya update sudah mencapai Rp 50 miliar, kemungkinan sekarang akan naik lagi," kata Kepala Seksi Pengembangan Peran Serta Masyarakat Dinas Perumahan dan Permukiman Rakyat DKI Jakarta, Surahman, kepada Tempo, Minggu, 24 Juni 2018.
Baca juga: Tunggakan Rusunawa Rp 31,7 Miliar, Djarot: Penunggak Harus Pergi
Koran Tempo edisi Senin, 25 Juni 2018 memberitakan kasus ini dengan judul ‘Tunggakan Sewa Penghuni Rusun DKI Tembus Rp 50 Miliar .’
Menurut Surahman, dari data rekapitulasi, jumlah tunggakan meningkat drastis sejak tahun lalu. Saat itu sedang momentum pemilihan kepala daerah. Pada pertengahan 2017, jumlah tunggakan warga sekitar Rp 26 miliar, kemudian meningkat menjadi Rp 30 miliar dan kini Rp 50 miliar.
Baca juga: Terduga Teroris Tewas Ditembak Densus 88, Begini Kesehariannya
Surahman bakal memberi laporan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tentang tunggakan sewa yang terus membengkak itu. Jika tak segera diatasi dikhawatirkan bakal menjadi beban operasional pemerintah. "Kami mohon arahan ke beliau langkah-langkahnya."
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta pernah berhasil memangkas tunggakan sewa rumah susun dari Rp 31 miliar menjadi Rp 26 miliar.
Simak juga: Terduga Teroris Depok Sudah Diintai Densus 88 dan Pak RT
Prestasi tersebut didapat dengan cara mengancam mengusir penghuni yang membandel. Namun hal itu tak bertahan lama. Bulan Mei 2018, tunggakan sewa melambung drastis menjadi Rp 50 miliar.
Simak juga: Tak Mampu Bayar, Penghuni Rusunawa di DKI Nunggak Rp 32 Miliar
Pelaksana tugas Kepala Dinas Perumahan, Meli Budiastuti, mengatakan tunggakan mulai meningkat sejak lima tahun terakhir. Saat itu, 2014 hingga 2017, pemerintah DKI Jakarta sedang gencar-gencarnya merelokasi warga dari permukiman kumuh ke rumah susun. Jumlah tunggakan pun meningkat Rp 32 miliar dan terus bertambah.
Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, menyarankan Pemerintah DKI memutihkan utang. Kemudian mendata penghuni rusun yang benar-benar tak mampu dan yang mampu membayar. "Tapi tergantung persetujuan DPRD."
Data Lonjakan Tunggakan Sewa Agustus 2017-Mei 2018
2017
Agustus : Rp 31,7 miliar
September : Rp 32 miliar
Oktober : Rp 26 miliar
November : tidak diketahui
Desember : Rp 31,9 miliar
2018
Januari : Rp 32 miliar
Februari : Rp 35 miliar
Maret : tidak diketahui
April : tidak diketahui
Mei : Rp 50 miliar