TEMPO.CO, Jakarta - Arsitek Yori Antar mengaku diminta Gubernur Basuki Purnama atau Ahok untuk merenovasi Makam Mbah Priok atau Habib Hasan bin Muhammad Al Hadad di Koja, Jakarta Utara.
“Betul saya arsiteknya. Pak Basuki langsung yang meminta saya jadi arsiteknya," ujar pria bernama lengkap Gregorius Antar Awal atau biasa dipanggil Yori Antar saat dihubungi Tempo pada Kamis, 5 Juli 2018.
Baca juga: Begini Wajah Makam Mbah Priok yang Direnovasi Ahok
Yori merupakan arsitek beberapa fasilitas umum di Jakarta. Seperti Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan Masjid Jami Al-Mubarokah di Kali Jodo, Lapangan Banteng, serta kompleks Makam Mbah Priok.
Pada 2008 melalui Gerakan Rumah Asuh, Yori pernah berkunjung ke Desa Wae Rebo di Flores dan menginsiasi pembangunan rumah adat di sana. Ia melakukan renovasi terhadap rumah-rumah di desa itu yang telah mengalamai beberapa kerusakan karena faktor usia.
Yori mengatakan tawaran untuk menjadi arsitek Makam Mbah Priok disampaikan Gubernur Ahok seusai dia menangani proyek RPTRA Kalijodo, sekitar tahun 2017.
Saat itu Ahok, yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, mengajak Yori merenovasi cagar budaya tersebut.
Setelah mengiyakan ajakan Ahok, Yori lalu mulai membuat rancangan untuk kawasan yang rencananya menjadi wisata religi itu.
Baca juga: Cerita Ahok, Arsitek, dan Perusahaan Swasta di Makam Mbah Priok
Dalam pembuatan rancangan itu, Yori juga berkonsultasi dengan ahli waris Mbah Priok, yakni Habib Sting. Di rancangan yang ia perlihatkan kepada Tempo, terlihat ada bangunan masjid dengan empat menara, taman terbuka, kolam pantul, Makam Mbah Priok, RPTRA, dan bangunan minimarket.
Pengerjaan proyek itu sempat berjalan beberapa saat, namun terhenti karena Ahok tersandung kasus penistaan agama dan masuk penjara. "Renovasinya baru pada tahap pengerasan dan peninggian tanah saja," ujar Yori.
Masterplan kompleks Makam Mbah Priok di Koja, Jakarta Utara, yang didesain arsitek Yori Antar. Mantan Gubernur Jakarta Basuki T. Purnama alias Ahok terlibat dalam renovasi kompleks itu pada 2018. (Tempo/Istimewa)
Saat itu, kata Yori, dana yang dipakai berasal dari denda Koefisien Lantai Bangunan (KLB), bukan dari uang pemerintah daerah. Namun aliran dana berhenti seiring Ahok masuk bui.
Simak juga: Pengurus Yayasan Ungkap Peranan Ahok untuk Makam Mbah Priok
Proyek itu akhirnya berjalan kembali pada 5 - 6 bulan lalu berkat adanya donasi dari Lisa Tirto Utomo, istri Tirto Utomo yang mendirikan perusahaan air minum merek Aqua.
"Donasinya Rp 1,25 miliar, dan terpakai untuk pembangunan gedung usaha kecil menengah (UKM) yang kemarin viral itu," ujar dia.
Saat ini Yori mengaku masih terus berusaha melanjutkan pembangunan kompleks Makam Mbah Priok. Ia berharap ada pihak dari swasta atau pemerintah daerah yang mau memberikan dana agar proyek yang didukung Ahok tersebut bisa berjalan kembali.