TEMPO.CO, Bogor - Wali Kota Bogor Bima Arya akan mengevaluasi Satuan Tugas (Satgas) Pelajar yang dibentuk Dinas Pendidikan Kota Bogor. Alasannya, tawuran pelajar di Kota Bogor tetap terjadi, bahkan di hari pertama masuk sekolah.
Dia menengarai penyebabnya karena sanksinya ringan. “Aksi tawuran yang masih terjadi ini diduga karena sanksinya kurang tegas dan satgas pelajar enggak jalan. Ini nanti pasti kita evaluasi,” kata Bima Arya, Selasa, 17 Juli 2018.
Delapan orang siswa SMK Tri Dharma 3 dan SMK YKTB Kota Bogor diciduk kepolisian karena hendak tawuran di Jalan Soleh Iskandar, Kota Bogor, pada hari pertama masuk sekolah, Senin, 16 Juli 2018.
Baca juga: 3 Hari Patroli, Polisi Gadungan Jalan Casablanca Raup Rp 520 Ribu
Bima menyayangkan tawuran pelajar masih terjadi. “Sebetulnya bukan hal baru (tawuran), enggak lagi akhir minggu atau malam, kadang pulang sekolah begitu,” ujar Bima. “Nanti kami koordinasi dengan pihak kepolisian, modusnya bagaimana, di lapangan bagaimana, janjiannya seperti apa, faktornya apa, kita dalami akar-akarnya.”
Selain itu, ujar Bima, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polres dan Kodim. “Kami akan koordinasi dengan Dandim dan Kapolres untuk memproses. Kalau ada bukti, kita proses hukum. Kita ingin ada tindakan tegas,” tuturnya.
Kepala Kepolisian Sektor Tanah Sareal Komisaris Muhamad Suprayogi mengatakan ada delapan dari 30 remaja yang hendak tawuran ditangkap di depan Yogya Department Store, Jalan Soleh Iskandar, Kota Bogor. “Kita juga mengamankan barang bukti berupa lima bilah senjata tajam panjang,” kata Yogi.