TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana menghapus program One Karcis One Trip (OK Otrip) yang digagas mantan wakilnya, Sandiaga Uno. Anies ingin, program pelayanan transportasi publik ini dapat berintegrasi dengan seluruh sarana transportasi massal di ibu kota, seperti mass rapid transit (MRT) dan light rail transit (LRT).
Baca: Anies Baswedan Hapus Program OK OTrip
Dibalik keputusan Anies itu, ternyata penerapan program OK Otrip tidak berjalan mulus. Masih banyak kendala teknis yang ditemukan saat program ini dijalankan. Misalnya saja lambannya mesin tapping untuk membaca kartu OK-OTrip.
Sopir OK 17, rute Terminal Senen-Terminal Pulogadung, Orden Naibaho, menuturkan mesin tapping di angkutan kota yang dikemudikannya kerap mengalami gangguan atau error. Mesin itu juga lamban dalam membaca data kartu OK-OTrip penumpang. “Kalau penumpang turun berbarengan repot, kelamaan berhentinya, dan mobil yang dibelakang pasti ngelaksonin terus,” kata Oreden, Senin, 1 Oktober 2018.
Uji coba OK-OTrip berakhir pada Ahad lalu. Program unggulan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu resmi diterapkan mulai kemarin setelah mengalami perpanjangan uji coba empat kali yakni sejak 15 Januari sampai 30 September lalu. Meski mulai diterapkan, penumpang yang naik angkutan kota OK-OTrip masih belum dikenai ongkos hingga ada ketentuan baru.