TEMPO.CO, Jakarta - Polres Jakarta Selatan memburu provokator tawuran antarwarga di Pasar Rumput dan Jalan Saharjo Tebet. Dalam sehari terjadi 3 kali bentrokan di wilayah itu pada libur Tahun Baru Imlek.
Baca: Cerita Warga Soal Tawuran di Saharjo Sudah Ada Sejak 2000 dan...
"Ini aparat masih mendalami dan menyelidiki," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Polisi Indra Jafar di Jakarta, Rabu malam, 6 Februari 2019.
Hingga saat ini polisi juga belum mengamankan warga yang diduga terlibat bentrokan tersebut. Tawuran yang terjadi pada Selasa malam, 5 Februari itu tidak menimbulkan korban jiwa.
Indra mengatakan, polisi telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah tawuran yang berulang kali terjadi di Pasar Rumput, Setiabudi. Mulai dari berdialog dengan tokoh masyarakat, salat subuh berjamaah, buka puasa bersama hingga mendirikan pos polisi.
"Namun, saat ini kami sedang banyak kegiatan persiapan pengamanan Pemilihan Umum sehingga aparat lebih fokus ke Pilpres," ujar Indra.
Indra menduga oknum atau provokator memanfaatkan kelengahan aparat untuk melakukan tawuran dengan warga lain.
Untuk mencegah tawuran kembali terjadi, Polres Jakarta Selatan dan polsek setempat mengerahkan aparat untuk menjaga, menyelidiki, dan mendalami kasus tersebut. Termasuk mendalami seluruh informasi yang disampaikan masyarakat untuk mengetahui motif tawuran yang kerap terjadi tersebut.
Baca: Tawuran Berulang di Pasar Rumput, Polisi Minta Bantuan Warga
Indra mengaku mendapatkan informasi ada dugaan tawuran antarwarga dipicu peredaran narkoba namun hal itu belum ditemukan bukti. "Dari Satnarkoba sudah pernah razia di sana tapi tidak menemukan bukti," ujar Indra.