Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aetra Pelajari Tiga Opsi DKI Ambil Alih Pengelolaan Air Jakarta

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Tim Evaluasi Tata Kelola Air Minum DKI Jakarta saat jumpa pers mengenai penghentian swastanisasi air di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 11 Februari 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Tim Evaluasi Tata Kelola Air Minum DKI Jakarta saat jumpa pers mengenai penghentian swastanisasi air di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 11 Februari 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -PT Aetra Air Jakarta (Aetra) menyatakan belum mendapatkan undangan dari pemerintah terkait dengan ajakan diskusi pengambilalihan pengelolaan air Jakarta.

"Kami sampai saat ini belum pernah dihubungi PT PAM Jaya dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," kata Direktur Operasional Aetra Lintong Hutasoit melalui pesan singkat, kata Lintong melalui pesan singkat, Rabu, 13 Februari 2019.

Baca : Pengambilalihan Pengelolaan Air Jakarta, PAM Jaya Usulkan Ini

Ketua Badan Pengawas Perusahaan Daerah Air Minum Jakarta Raya (PAM Jaya) Haryo Tienmar meminta PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dan PT Aetra Air Jakarta (Aetra) duduk bersama membicarakan langkah pengambilalihan pengelolaan air di Jakarta.

Aetra, kata Lintong, masih menunggu ajakan diskusi dan mempelajari solusi pengambilalihan pengelolaan air yang akan dilakukan pemerintah melalui langkah perdata.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Simak juga :
Ambil Alih Pengelolaan Air Jakarta, Anies Serahkan Penuh ke Tim

Ada tiga opsi dalam mekanisme perdata itu, yakni membeli saham perusahaan swasta, pemutusan kontrak, dan mengambil alih sebagian Water Treatment Plan (WTP) atau Instalasi Pengelolaan Air (IPA).

Lintong mengatakan hingga saat ini pihaknya belum mempelajari tiga opsi perdata pengambilalihan pengelolaan air Jakarta. "Nanti akan kami pelajari terlebih dahulu," ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Laporan Keuangan PAM Jaya Disclaimer, DPRD DKI Ungkit Soal Era Swastanisasi Air

31 Mei 2023

Penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi terhadap raperda tentang APBD DKI Jakarta 2023 dalam Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, Rabu, 9 November 2022.TEMPO/Anisa Hafifah.
Laporan Keuangan PAM Jaya Disclaimer, DPRD DKI Ungkit Soal Era Swastanisasi Air

BPK memberi penilaian disclaimer atas laporan keuangan PAM Jaya. DPRD DKI akan panggil PAM Jaya.


Lepas dari Aetra dan Palyja, PAM Jaya Tak Lagi Bedakan Layanan Berdasarkan Kelas Pelanggan

2 Februari 2023

Petugas PAM Jaya memeriksa Instalasi Pengolahan Air (IPA) Mookervat di Daan Mogot, Jakarta, Senin 22 Agustus 2022. IPA Mookervat tersebut menggunakan dua teknologi pengolahaan air yakni Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) dengan media PVA GEL sebagai media untuk perkembangbiakan bakteri pengurai dan teknologi ultrafiltrasi yang merupakan proses filtrasi membran yang mirip dengan Reverse Osmosis yang menggunakan tekanan hidrostatik untuk memaksa air melalui membran semipermeabel sehingga dapat menghasilkan air dengan kemurnian sangat tinggi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Lepas dari Aetra dan Palyja, PAM Jaya Tak Lagi Bedakan Layanan Berdasarkan Kelas Pelanggan

PAM Jaya akan memberikan layanan yang sama baik untuk masyarakat biasa, ruko, gedung maupun perkantoran.


Heru Budi Dapat Surat Peringatan Soal Swastanisasi Air di Jakarta, Ditagih Proses Evaluasi

30 Januari 2023

Perwakilan Gerakan Rakyat Untuk Kedaulatan Hak Atas Air, Jihan Fauziah Hamdi menyampaikan surat peringatan terbuka kepada Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono soal swastanisasi air, Senin, 30 Januari 2023/ TEMPO/Faiz Zaki
Heru Budi Dapat Surat Peringatan Soal Swastanisasi Air di Jakarta, Ditagih Proses Evaluasi

Gerakan Rakyat Untuk Kedaulatan Hak Atas Air melayangkan surat peringatan terbuka kepada Heru Budi karena khawatir potensi swastanisasi air jilid II.


Komitmen PAM Jaya Usai Swastanisasi Air Bersih Jakarta Berakhir 31 Januari 2023

2 Januari 2023

Petugas PAM Jaya memeriksa Instalasi Pengolahan Air (IPA) Mookervat di Daan Mogot, Jakarta, Senin 22 Agustus 2022. IPA Mookervat tersebut menggunakan dua teknologi pengolahaan air yakni Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) dengan media PVA GEL sebagai media untuk perkembangbiakan bakteri pengurai dan teknologi ultrafiltrasi yang merupakan proses filtrasi membran yang mirip dengan Reverse Osmosis yang menggunakan tekanan hidrostatik untuk memaksa air melalui membran semipermeabel sehingga dapat menghasilkan air dengan kemurnian sangat tinggi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Komitmen PAM Jaya Usai Swastanisasi Air Bersih Jakarta Berakhir 31 Januari 2023

PAM Jaya dan PT Moya Indonesia juga telah meneken Perjanjian Kerja Sama untuk penuhi target cakupan pelayanan 100 persen di Jakarta pada 2030.


PAM Jaya Gandeng TNI Kawal Transisi Aset Jelang Swastanisasi Air Berakhir

21 Desember 2022

Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin memberikan keterangan kepada wartawan soal penyediaan pasokan air bersih di Kampung Marunda Kepu, Jakarta Utara, Jumat, 16 Desember 2022. Tempo/Mutia Yuantisya
PAM Jaya Gandeng TNI Kawal Transisi Aset Jelang Swastanisasi Air Berakhir

DKI Jakarta akan mengakhiri swastanisasi air pada 31 Januari mendatang. Perumda PAM Jaya kini sedang melakukan transisi pengalihan aset


PAM Jaya dan PT Palyja Sepakat Selesaikan Masalah Shortfall Rp481 Miliar

16 Desember 2022

Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin memberikan keterangan kepada wartawan di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Senin, 14 November 2022. Tempo/Mutia Yuantisya
PAM Jaya dan PT Palyja Sepakat Selesaikan Masalah Shortfall Rp481 Miliar

Kerja sama antara PAM Jaya dan PT Palyja serta Aetra berakhir 31 Januari 2023 sekaligus menandai berakhirnya swastanisasi pengelolaan air di Jakarta


Pesan Heru Budi kepada 1.097 Bekas Pegawai Palyja dan Aetra: Layani dengan Senyum

7 Desember 2022

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono secara simbolis menyerahkan name tag pegawai PAM Jaya dan buku rekening Bank DKI kepada perwakilan pegawai, Rabu, 7 Desember 2022. TEMPO/Ami Heppy Setyowati
Pesan Heru Budi kepada 1.097 Bekas Pegawai Palyja dan Aetra: Layani dengan Senyum

Pj Gubernur DKI Heru Budi berpesan kepada 1.097 bekas pegawai Palyja dan Aetra yang kini bekerja di PAM Jaya. Swastanisasi air Jakarta akan berakhir.


Aetra dan Palyja Putus Kontrak 31 Januari 2023, PAM Jaya: 90 % Eks Karyawan Gabung Kami

18 November 2022

Petugas PAM Jaya memeriksa Instalasi Pengolahan Air (IPA) Mookervat di Daan Mogot, Jakarta, Senin 22 Agustus 2022. IPA Mookervat tersebut menggunakan dua teknologi pengolahaan air yakni Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) dengan media PVA GEL sebagai media untuk perkembangbiakan bakteri pengurai dan teknologi ultrafiltrasi yang merupakan proses filtrasi membran yang mirip dengan Reverse Osmosis yang menggunakan tekanan hidrostatik untuk memaksa air melalui membran semipermeabel sehingga dapat menghasilkan air dengan kemurnian sangat tinggi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Aetra dan Palyja Putus Kontrak 31 Januari 2023, PAM Jaya: 90 % Eks Karyawan Gabung Kami

PAM Jaya memastikan menampung sebanyak 90 persen eks karyawan Aetra dan Palyja menyusul berakhirnya kerja sama dengan kedua mitranya itu.


Swastanisasi Berakhir, PAM Jaya Bangun Dua Instalasi Pengolahan Air Rp 324 Miliar

15 November 2022

Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin memberikan keterangan kepada wartawan di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Senin, 14 November 2022. Tempo/Mutia Yuantisya
Swastanisasi Berakhir, PAM Jaya Bangun Dua Instalasi Pengolahan Air Rp 324 Miliar

PAM Jaya akan membangun dua instalasi pengolahan air senilai Rp 324 miliar setelah kerja sama dengan Palyja dan Aetra berakhir.


PAM Jaya Butuh Rp 23,5 Triliun untuk Bangun Jaringan Air Bersih Merata di DKI Jakarta

15 November 2022

Seorang warga mengumpulkan air menggunakan ember di kawasan Muara Angke, Jakarta, Selasa, 1 Maret 2022. Sejak tahun 1980-an, warga Muara Angke, Jakarta Utara, mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Selama bertahun-tahun, untuk memenuhi kebutuhan air minum mereka terpaksa membeli air isi ulang atau air kemasan,. Warga Muara Angke mengaku harus membeli air untuk kebutuhan sehari-hari dengan harga Rp2.500,- per jeriken. diantaranya tinggal di Blok Limbah, Blok Eceng, dan Blok Empang. TEMPO/Muhammad Hidayat
PAM Jaya Butuh Rp 23,5 Triliun untuk Bangun Jaringan Air Bersih Merata di DKI Jakarta

PAM Jaya membutuhkan dana Rp 23,5 triliun untuk membangun jaringan air bersih secara merata ke seluruh wilayah DKI Jakarta.