TEMPO.CO, Jakarta -Staf pribadi Ratna Sarumpaet, Makmur Yulianto mengaku pernah menyarankan Ratna Sarumpaet untuk melapor ke polisi terkait wajah lebam akibat penganiayaan.
Hal tersebut disampaikan oleh Makmur saat bersaksi dalam lanjutan persidangan Ratna Sarumpaet di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. "Pernah menanyakan untuk lapor ke polisi," ujarnya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa 4 April 2019.
Baca : Begini Ratna Sarumpaet Sanggah Dua Saksi Soal Jumpa Pers Prabowo
Makmur menanyakan hal itu pada beberapa hari setelah Ratna Sarumpaet pulang dengan wajah tampak lebam. Namun saat itu Ratna menolak saran dari Makmur tersebut.
Makmur mengatakan saat itu, Ratna Sarumpaet emoh melaporkan ke polisi dengan alasan tidak percaya kepada penegak hukum. "Buk Ratna tidak lapor polisi karena tidak percaya polisi," ujarnya.
Makmur menambahkan saat itu Ratna Sarumpaet juga sedang tersandung kasus dugaan makar dengan pihak kepolisian. Menurut dia, hal tersebut yang membuat Ratna juga tidak mau untuk melaporkan ke polisi.
Setelah itu, Makmur tidak lagi mengikuti perkembangan kasus penganiayaan Ratna Sarumpaet karena ada urusan ke luar kota. "Besoknya saya ke Batam," ujarnya.
Beberapa hari setelah itu, Ratna Sarumpaet mengakui telah mengarang cerita bohong untuk mencari alasan kepada keluarganya terkait lebam di wajahnya, dengan menceritakan lebam tersebut akibat dipukul oleh beberapa orang.
Simak juga :
Staf Pribadi: Ratna Sarumpaet Ganjil Sejak Pulang Berwajah Lebab
Padahal kata Ratna, lebam di wajahnya disebabkan oleh operasi sedot lemak pipi bulan lalu. Dia tidak menyangka jika cerita bohong tersebut terus berkembang saat anak-anaknya ingin lebih mengetahui peristiwa pemukulan seperti yang disampaikan Ratna. Menurut dia cerita lain muncul untuk menutupi kebohongan tersebut.
Ratna Sarumpaet tidak mengira jika cerita bohong tersebut meluas hingga ke luar dari keluarga, sepeti rekan-rekan di politik, termasuk di koalisi Prabowo Subianto.