TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemilihan Umum atau KPU DKI Jakarta Betty Epsilon Idroos memastikan tak ada lagi status sangat rawan di tempat pemungutan suara (TPS) dalam Pemilu 2019 pada Rabu, 17 April 2019. Kerawanan yang dimaksud adalah potensi gangguan ketertiban masyarakat alias terjadi kriminalitas.
"Alhamdulilah DKI Jakarta sudah tidak ada lagi posisi sangat rawan," kata Betty di Pulau Sabira, Kepulauan Seribu, Selasa, 16 April 2019.
Baca: Ini Alasan Bawaslu DKI Sebut Cakung di Peta Kerawanan Pemilu 2019
Mulanya status sangat rawan dalam Pemilu 2019 diprediksi terbanyak muncul di tiga wilayah, yakni Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur. Namun setelah dua kali menggelar video conference dengan instansi terkait, menurut Betty, Kepolisian telah memastikan tidak ada lagi status sangat rawan. Instansi tersebut antara lain Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Kemanan, Kementerian Dalam Negeri, KPU RI, dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI.
Sebelumnya, Bawaslu DKI memetakan 8.204 TPS di Jakarta masuk kategori rawan. Adapun total TPS di Jakarta mencapai 29.063. TPS yang dianggap rawan tersebut tersebar di Jakarta Barat 4.137, Jakarta Utara 239, Jakarta Selatan 826, Jakarta Pusat 457, Jakarta Timur 2.488, dan Kabupaten Kepulauan Seribu 57 TPS.
Lihat: Bawaslu DKI Tertibkan 195.669 Alat Peraga Kampanye Pemilu 2019
Betty menyatakan tak mengetahui indikator aparat dalam menetapkan status sangat rawan. Hanya saja status rawan selama pemilu pasti ada di setiap provinsi. Karena itu, KPU DKI tetap berkoordinasi dengan Kapolda Metro Jaya dan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Jaya dalam menjaga keamanan di seluruh TPS Ibu Kota.
"Aparat mempunyai deteksi dini kalau terjadi sesuatu," ucap Betty menerangkan soal kondisi keamanan Pemilu 2019 di DKI.
LANI DIANA