TEMPO.CO, Bogor – Ratusan bus berwarna oranye khas Transjakarta bernilai miliaran rupiah mangkrak di sebuah lapangan di Jalan Raya Cibadak-Ciampea, Dramaga, Bogor.
Bus-bus itu sudah berada di sana sejak Juni 2018. Cat bagian atap bus sudah berkarat karena tak terawat.
Hasil penelurusan Tempo, Minggu 28 Juli 2019, lokasi ratusan kendaraan itu terparkir di sebuah tanah luas persis di depan Rumah Sakit Karya Bhakti Pratiwi, Dramaga, Kabupaten Bogor.
Tanah tersebut dibatasi sebuah pagar beton dan bertuliskan “Tanah dan Bangunan dalam pengawasan Kantor Advokat dan Kurator Lumban Tobing.”
Lokasi penyimpanan tidak memiliki penjagaan ketat, hanya seorang penjual warung kelontong yang mengaku dititipkan tanah dan ratusan kendaraan tersebut oleh seseorang.
Baca Juga:
“Kurang tahu punya siapa, hanya saya tahu dijaga tiga kurator,” kata pedagang warung yang mengaku bernama Ahmad tersebut.
Kondisi ratusan bus TJ itu masih bermesin lengkap. Beberapa bus pun mengalami kerusakan pada bagian body.
Selain bus yang bertuliskan Transjakarta, ada juga Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) jenis Metro Mini.
Pada setiap kaca depan bus ditempeli stiker berwarna hijau bertuliskan Budel pailit PT. Putera Adhi Karyajaya (dalam pailit) sesuai putusan perkara No. 21/PDT.SUS-pailit/2018/PN.Niaga.JKT.PST, tertanggal 20 September 2018, dalam pengawasan kurator dan pengadilan niaga pada pengadilan negeri Jakarta Pusat.
Camat Dramaga, Adi Heriyana mengatakan, kendaraan tersebut merupakan aset dari PT. Putera Adhi Karyajaya yang sudah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
“Sekarang dikuasakan kepada kurator, Lumban Tobing,” kata Adi dikonfirmasi Tempo.
Adi mengatakan, berdasar keterangan pemilik, tanah tersebut milik relasi dari sang kurator dan ratusan bus tersebut dititipkan di lokasi. “Mereka tidak perlu proses perizinan, karena merupakan tempat penyimpanan saja,” kata Adi.
Adi mengatakan, jumlah bus Transjakarta tersebut kurang lebih berjumlah 300 unit dan beberapa masih dalam kondisi layak jalan. “Kondisi rata-rata mesin hidup, tapi body rusak,” kata Adi.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA