TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan Pemerintah Provinsi akan memberikan dukungan hukum kepada Lurah Cipete Utara, Nurcahya, terkait peristiwa pengeroyokan yang menimpa dirinya.
Menurut Wagub DKI Riza, apa yang dilakukan oleh Nurcahya sudah benar, yaitu mencegah kerumunan yang ada di wilayahnya.
“Iya pasti (akan memberikan dukungan hukum). Dari semua kegiatan atau yang terkait dari pada PNS tentu dikoordinasikan dengan biro hukum,” ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu, 16 Desember 2020.
Seperti diketahui sebelumnya, Aksi pemukulan terhadap Nurcahya diduga terjadi karena provokasi pemilik Waroeng Brothers (WB) ketika kegiatan pengawasan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kawasan itu.
Baca juga : Kata Lurah Cipete Utara Soal 2 Pelaku Pengeroyokan Dirinya
Saat ditemui pada Jumat, 11 Desember 2020 menyebutkan pemilik usaha WB menolak saat diminta untuk memenuhi panggilan ke Kantor Kelurahan Cipete Utara guna menindaklanjuti pelanggaran yang dilakukannya karena melebihi batas waktu operasional dan tidak mematuhi protokol kesehatan.
Peristiwa pemukulan itu terjadi saat Nurcahya sedang melakukan pemantauan kerumunan di Jalan Antasari, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Sabtu (21/11) lalu.
Menurut Nurcahya, saat itu pemilik WB beralasan hari sudah malam pukul 00.30 WIB dan jam operasional pemerintahan sudah berakhir pukul 15.00 WIB. "Saya bilang tidak apa-apa, jam kerja saya 24 jam. Dia (pemilik usaha) tidak mau dan pengunjung akhirnya terprovokasi," kata Nurcahya.
Nurcahya melanjutkan, memonitor wilayahnya hingga ke Jalan Pelita, untuk mengecek pengerjaan saluran oleh Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) sepanjang 350 meter.
Pada saat pengecekan di titik akhir saluran, Nurcahya yang berpatroli bersama dengan anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) dan Satgas COVID-19 tingkat RT mendengar suara hingar bingar dan gegap gempita orang bernyanyi-nyanyi yang ramai. "Spontanitas saya beserta FKDM, PPSU dan Ketua RT ingin memonitor keadaan di WB ini," kata Nurcahya.
Menurut Nurcahya, WB sudah berkali-kali dilaporkan oleh masyarakat karena merasa terganggu kenyamanan dan ketentramannya oleh kegiatan di warung kopi tersebut. Melihat kebisingan di tengah malam tersebut, Nurcahya tidak lantas membubarkan orang-orang yang ada di dalam WB tetapi berupaya memanggil pemilik warung yang diketahuinya bernama Feri.
Pada saat itu, lanjut Nurcahya, pengunjung warung tersebut terprovokasi dan terjadi ketegangan.
Saat hendak meninggalkan tempat itu, Nurcahya dikejar oleh sekelompok orang hingga terjadi pemukulan. Nurcahya tidak mengenal siapa yang memukulnya karena peristiwa terjadi begitu cepat. Ada yang memegang, menarik leher, hingga memukul dia.
Polres Metro Jakarta Selatan telah menangkap dua wanita yang menjadi pelaku pengeroyokan terhadap Lurah Cipete Utara Nurcahya. Kedua wanita tersebut RQ (22) ditangkap pada 22 November 2020 dan PKM (22) ditangkap Senin, 14 Desember 2020 malam. Para pelaku diketahui berstatus ibu rumah tangga.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Budi Sartono menyebutkan, peran kedua pelaku adalah melakukan pengeroyokan kepada Lurah Cipete Utara. "Yang satu (RQ) memiting atau mencekik, sedangkan PKM yang mencakar dan menarik masker," kata Kombes Budi.
ADAM PRIREZA | TEMPO.CO