Jakarta - Pengusutan kasus penembakan terhadap tiga orang dengan salah satu korban anggota TNI di RM Cafe, Jakarta Barat, terus dilakukan tim penyidik Polda Metro Jaya.
Salah satu proses penyelidikan yang baru saja selesai dilakukan ialah pemeriksa kejiwaan terhadap Bripka CS yang melakukan penembakan.
"Pemeriksaan psikologi tersangka pada hari Selasa tanggal 2 Maret 2021 dengan hasil kejiwaan tersangka normal," ujar Kapendam Jaya Letnan Kolonel Arh Herwin BS dalam siaran pers Kodam Jaya yang Tempo terima pada Senin, 8 Maret 2021.
Satu hari sebelumnya, penyidik Polda Metro Jaya juga telah melakukan pemeriksaan terhadap dua orang saksi berinisial GA alias MA dan DH. Sebelum kejadian, keduanya diketahui bersama tersangka saat minum di Beer Castle.
Pihak dari Satuan Kodam Jaya dan Kostrad juga ikut serta mendampingi Puslabfor Bareskrim Polri untuk melakukan pengambilan sampel darah di TKP RM Cafe, Cengkareng. Hasilnya, tim Puslabfor telah menemukan 2 buah proyektil sisa penembakan.
"Selanjutnya Subdipaminal Polda Metro Jaya telah selesai melaksanakan penyelidikan kode etik ke Waprov (pertanggung jawaban profesi) sebagai bahan dalam sidang kode etik di Polda Metro Jaya," ujar Herwin.
Pada 3 Maret 2021, pihak Kepolisan Daerah Metro Jaya juga melakukan rekonstruksi penembakan yang turut didampingi pihak Kodam Jaya dan Satuan Kostrad. Selain itu, rekonstruksi juga dihadiri saksi-saksi sebanyak 12 orang, pemeran pengganti 5 orang, dan tersangka sebanyak 1 orang.
Peristiwa penembakan di Cafe RM terjadi pada Kamis subuh, 25 Februari 2021 sekitar pukul 04.00. Ketua Presidium Indonesia Police Watch atau IPW Neta S Pane mengungkapkan alasan tersangka mengeluarkan tembakan, diduga karena tak terima saat diberi tagihan sebesar Rp 3,3 juta setelah ia menenggak alkohol bersama temannya.
"Pelaku tidak mau membayar," ujar Neta dalam keterangan tertulisnya.
Karena tak mau membayar, seorang anggota TNI AD yang menjaga kafe tersebut menegur CS. Keduanya pun cekcok mulut. "Tiba-tiba pelaku mengeluarkan senjata api dan ditembakkan kepada ketiga korban secara bergantian," ujar Neta.
Baca juga : Kronologi Satpol PP Bubarkan Pembukaan Resto di Grogol Dihadiri Rizky Billar
Selain anggota TNI AD berinisial S yang ditembak, Bripka CS juga mengarahkan pelatuk senjatanya ke dua orang lainnya yang merupakan pegawai kafe berinisial FSS dan M. Ia juga menembak H hingga kritis.
Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran memohon maaf atas peristiwa penembakan yang dilakukan anak buahnya. Ia berjanji akan membawa kasus ini ke ranah pidana dan juga etik. "Tersangka akan diproses secara kode etik sampai dengan hukuman dinyatakan tidak layak menjadi anggota Polri," kata Fadil.
M JULNIS FIRMANSYAH