TEMPO.CO, Tangerang - Dinas Kesehatan Kota Tangerang menyatakan hingga kini belum ada laporan penularan monkeypox atau cacar monyet di wilayahnya. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tengerang dr Dini Anggraeni mengatakan penyakit itu tidak boleh dianggap enteng.
"Masyarakat tetap perlu waspada dan diedukasi terkait cacar monyet,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Dini Anggraeni di Tangerang, Selasa, 31 Mei 2022.
Meski keterangan resmi Kemenkes menyebutkan belum ada temuan kasus itu di Indonesia tetapi perlu diwaspadai. Penyakit tersebut berasal dari Afrika Tengah dan Afrika Barat, yang merupakan negara endemis.
Dini mengatakan penyakit ini ditularkan oleh virus dari hewan ke manusia yang bisa sembuh sendiri. Penyakit ini bersifat ringan dengan gejala yang berlangsung antara 2 hingga 4 minggu. Jika berkembang menjadi berat dapat menyebabkan kematian. Tingkat kematian rendah, sekitar 3-6 persen.
Untuk menghindari risiko penularan, masyarakat diminta menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata. Masyarakat juga diimbau membatasi paparan langsung dengan darah atau daging hewan yang tidak atau belum dimasak hingga matang.
“Hindari kontak dengan hewan liar atau mengkonsumsi daging hewan liar," ujarnya.
Pelaku perjalanan yang datang dari wilayah yang terjangkit cacar monyet, diminta segera memeriksakan diri jika mengalami gejala demam tinggi mendadak, pembesaran kelenjar getah bening, hingga ruam kulit. "Gejala muncul dalam kurun waktu kurang dari 3 minggu setelah kepulangan,” kata Dini.
Dinkes Kota Tangerang memberikan edukasi tentang cacar monyet kepada masyarakat dan fasilitas layanan kesehatan, termasuk lewat kegiatan posyandu. Termasuk dengan instansi bidang fungsi kesehatan hewan dan satwa liar.
Baca juga: Ada Cacar Monyet, Soekarno-Hatta Kerahkan Semua Thermoscanner