TEMPO.CO, Jakarta - Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) Provinsi DKI Jakarta berkomitmen terus berinovasi guna mendukung peningkatan inklusi keuangan di Jakarta. Hal ini kemudian diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi serta pemerataan akses keuangan oleh masyarakat DKI Jakarta.
Indeks keuangan DKI Jakarta mengalami peningkatan dari angka 94,76 persen pada 2019 menjadi 96,62 persen di tahun 2022. Hal ini diungkapkan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah DKI Jakarta sekaligus Ketua TPKAD, Uus Kuswanto dalam Rapat Pleno TPKAD Provinsi DKI Jakarta pada Kamis, 26 Januari 2023.
“Alhamdulillah, indeks inklusi keuangan di Jakarta alami peningkatan. Kabar baik ini adalah buah kerja keras berbagai pihak terkait, termasuk TPAKD Provinsi DKI Jakarta,” kata Uus dalam siaran pers yang dikutip Tempo, Kamis, 26 Januari 2023.
Menurutnya, demi meningkatkan inklusi keuangan dan literasi di Jakarta, pada tahun ini TPKAD akan berupaya menciptakan program-program yang selaras dengan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Provinsi DKI Jakarta tahun 2023-2026.
“Salah satu tujuan pembangunan daerah adalah terbangunnya perekonomian inklusif yang berdaya saing disertai penghidupan yang layak dan pemerataan kesejahteraan,” ujar Uus Kuswanto.
Lebih lanjut, TPKAD juga akan lebih masif dalam meningkatkan literasi keuangan, pengetahuan, minat dan kepercayaan terhadap industri keuangan. Misalnya adalah dengan melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat dengan menggandeng sejumlah pihak.
“Kami juga akan memperluas akses keuangan dengan menciptakan ekosistem yang menerapkan prinsip ekonomi sirkular melalui kolaborasi dengan berbagai lembaga jasa keuangan, termasuk BUMD dan start up,” jelas Uus.
Sejauh ini, TPKAD DKI Jakarta telah melakukan program dan kegiatan yang menyasar kelompok prioritas seperti masyarakat berpenghasilan rendah, perempuan, masyarakat di daerah tertinggal, perbatasan, dan pulau-pulau terluar serta masyarakat yang selama ini menggunakan layanan keuangan non formal.
Program TPKAD juga ditujukan bagi kelompok lainnya, seperti pelaku UMKM, penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), pemuda, pelajar, dan mahasiswa.
Adapun, program yang telah dilaksanakan oleh TPAKD DKI Jakarta, di antaranya adalah Gerakan Rusun Menabung, Peningkatan Akses Keuangan di Kepulauan Seribu, pemberdayaan UMKM melalui business matching, Gerakan Menabung dengan Sampah, Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SIMUDA), One Student One Account, Jakarta Age Friendly, Pembentukan Bank Wakaf Mikro, dan terakhir pada tahun 2022 adalah Level-Up Jakpreneur dan Green Financing.
Uus mengatakan, program dan kegiatan yang sudah berjalan tersebut nantinya akan semakin ditingkatkan.
“Harapannya, dengan aneka inovasi program dan kegiatan yang akan berjalan pada tahun ini, inklusi keuangan di Jakarta dapat membuat akses sistem keuangan formal secara adil, transparan, mudah, dan dengan biaya yang terjangkau. Sehingga, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mengurangi kesenjangan antarindividu,” ujarnya.
Baca juga: OJK: Gap Antara Tingkat Literasi dan Inklusi Keuangan Makin Menurun