"Kedua, manajemen sudah siap memberikan kompensasi atas kecelakaan ini satu kali pembayaran langsung sebesar 2 Miliar dengan pola pembayaran cash atau dicicil," ujarnya.
Hal tersebut membuat Fatih lebih miris atas persoalan yang dialami anaknya. Apalagi sampai saat ini kondisi sang anak masih memprihatinkan.
"Saya nangis dengarnya. padahal saya enggak minta uang seperti ini caranya. maunya saya itu manajemen itu datang dan lihat dulu kondisi anak saya jangan tiba tiba ngomongin uang melalui orang lain pula. sakit saya," ujarnya.
Padahal, kata Fatih, angka yang ditawarkan perusahaan bukanlah persoalan utama yang harus dijadikan penyelesai. Fatih mengaku perusahaan harus melihat data dan fakta dari kasus tersebut. Ia meminta perusahaan melihat dulu kondisi Sultan Rifat.
"Maunya saya gini loh, anda datang yang bisa memutuskan situasi ini berbicara dua hal, yakni data dan fakta. Data artinya adalah ini Sultan sebelum kecelakaan seperti apa kondisinya, cari tahu dengerin efek kecelakaan itu apa, kenapa ampai bocor dan berdarah darah dan seterusnya. itu adalah data yang sudah terjadi, tertulis ada bukti foto dan video ada resume medis," ujarnya.
"Kemudian yang saya mau adalah mereka lihat fakta. Lihat kondisi anak saya seperti apa, apakah sudah sehat atau gimana, setelah itu dilihat data dan fakta. lalu menginjak perkiraannya pengobatannya itu seperti apa. masa depannya seperti apa. ini anak jadi gimana, kalau perlu gandeng dokter ahli untik memperkirakan kondisi anak. Itu yg saya mau. bukan ujug-ujug anda datang lalu bawa uang," ujarnya.
Pilihan Editor: Tolak Tawaran Bantuan Perusahaan Pemilik Kabel Optik, Ayah Sultan Rifat: Sedih Saya Dikatain Begitu