TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler kanal Metro.Tempo.co sejak kemarin hingga pagi ini diawali dari tanggapan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, atas usulan gubernur ditunjuk presiden dalam Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ).
Berita populer lainnya aksi calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, yang berkampanye di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, tapi tak membagi-bagikan susu seperti biasanya.
Kabar lain yang banyak dibaca tentang kondisi staf dari penulis Agus Noor usai diminta memberi keterangan pers terkait dugaan intimidasi aparat di pentas teater Butet Kertaredjasa.
Berikut tiga berita terpopuler Metro.Tempo.co:
1. Ini Kata Ahok Soal RUU DKJ Usulkan Gubernur Jakarta Dipilih Presiden
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memberikan beberapa catatan pribadinya atas Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) yang baru saja disetujui sebagai RUU usulan atau inisiatif DPR RI. RUU DKJ sontak menjadi buah bibir karena didalamnya memuat pasal yang mengatur Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nanti diangkat dan diberhentikan oleh presiden.
Ahok mengatakan kalau ia lebih suka pemilihan secara langsung. Alasannya, tanpa mekanisme demokrasi itu, dirinya tak akan pernah memimpin Jakarta periode 2012-2017. “Jika saat itu tidak ada proses pemilihan langsung, tidak mungkin Pak Jokowi dan saya maju, dan ada kesempatan terpilih,” katanya saat dihubungi, Jumat 8 Desember 2023.
Menyoal usulan Majelis Suku Betawi yang menginginkan Gubernur atau Wakil Gubernur Daerah Khusus Jakarta nanti berasal dari putra asli Betawi, Ahok enggan berkomentar. Tapi catatannya adalah, "Demokrasi harus berdasarkan meritokrasi, bukan SARA.”
Mantan anggota DPR RI dan sekarang Komisaris Utama Pertamina ini menambahkan catatannya bahwa yang terpenting saat ini adalah kemauan mengedukasi masyarakat agar taat aturan dan berani menegakkan hukum. Ia mengingatkan kembali tentang pentingnya sila ke lima, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. “Mewujudkan keadilan sosial, bukan bantuan sosial,” kata dia tegas.
Ahok bahkan menyinggung upaya negara dalam mengumbar bantuan sosial. Salah satu kritiknya adalah bahwa bantuan berupa uang tunai atau lewat kartu dan transfer rekening adalah hak warga yang kurang beruntung. “Transfer, tanpa perlu ‘ngemis’ ke gubernurnya, itu haknya warga yang kurang beruntung,” kata dia.
Baca lebih lengkap di sini
2. Bukan Susu, Ini yang Dibagikan Gibran Saat Kampanye di Cempaka Putih
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mendatangi warga Cempaka Putih, Jakarta Pusat siang ini. Didampingi sang istri, Selvi Ananda, Gibran blusukan di sekitar Jalan Kebangsaan-Jalan Cempaka Putih Barat bersama timnya.
Kampanye Gibran ini berpusat di sebuah tenda yang berdiri di Jalan Cempaka Putih Barat dengan latar bertuliskan Gibran Menyapa. Dari atas panggung, Gibran menyapa warga sekitar.
Setelah berbicara di atas panggung, Gibran mengajak foto warga sekitar. "Tadi sempat foto di panggung bareng Mas Gibran. Saya sama warga yang lain," kata Sri Yatun, ketua RT 14 RW 5, saat ditemui Tempo di rumahnya, Sabtu, 9 Desember 2023.
Sri menjelaskan bahwa selain menyapa warga, Gibran juga membagikan buku tulis kepada anak-anak yang ditemuinya. "Ini cucu saya dapat juga satu," ujarnya
Sesudah menghadiri panggung utama, Gibran mendatangi Masjid Al Hikmah untuk melaksanakan salat zuhur berjamaah. Kemudian, Gibran meninggalkan lokasi pada pukul 12.23
Baca lebih lengkap di sini
3. Penulis Agus Noor Ungkap Kondisi Stafnya yang Diminta Polisi Beri Pernyataan Pers
Penulis Agus Noor mengungkap kondisi Indah, staf Sekretariat Kayan Production. Indah disebut Agus sebagai stafnya dari bagian administrasi untuk gelaran pentas teaternya, termasuk pentas teater satir politik berjudul Musuh Bebuyutan pada 1-2 Desember 2023.
Hanya sebagai staf, Agus menjelaskan, Indah yang tak berwenang memberikan komentar justru diminta polisi untuk menyampaikan pernyataan di hadapan pers pasca-ramai pemberitaan adanya intimidasi untuk pementasan Musuh Bebuyutan.
"Staf saya orang yang enggak tahu apa-apa. Sekarang anaknya ini jadi takut, trauma," kata Agus saat dihubungi, Jumat 8 Desember 2023.
Menurut penulis naskah dab Direktur Artistik dari Musuh Bebuyutan itu, Indah pada awalnya menolak untuk memperikan keterangan pers. Tapi, Polda Metro Jaya memanggil dirinya untuk diperiksa dan kemudian diminta berbicara di depan wartawan.
Menurut Agus juga, dia sudah menjelaskan dan mengingatkan kepada Indah agar berhati-hati memberikan pernyataan ke media. "Jangan pernah mau tanpa ada yang mendampingi dan tanpa izin saya, gitu," ujarnya mengulang perkataannya kepada Indah.
Agus tak menjelaskan bagaimana Indah bisa dalam posisi tak didampinginya saat diminta Polda Metro Jaya itu. Dia hanya menyatakan bahwa kini dirinya berupaya agar kasus tak berlarut-larut. Ia menegaskan bertanggung jawab atas pernyataan adanya intimidasi bersama Butet Kartaredjasa, seniman sekaligus aktor utama di pentas teater Musuh Bebuyutan.
"Saya lebih menjaga bagaimana efek ini tidak membuat semacam ketakutan psikologis di teman-teman produksi yang lain," katanya sambil menambahkan, "Yang penting kawan-kawan produksi jangan sampai dipanggil, karena itu justru kayak bentuk intimidasi yang lain."
Baca lebih lengkap di sini
Pilihan Editor: Gibran Lolos dari Sanksi Pelanggaran Kampanye Meski Libatkan Anak-Anak di Penjaringan