TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara peringatan Hari Juang Polri yang digelar di Monumen Perjuangan Polri, Jalan Raya Darmo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 21 Agustus 2024. Upacara ini berlangsung khidmat dengan diikuti oleh ratusan anggota Polri yang berbaris di lapangan upacara.
Tiba di lokasi sekitar pukul 09.10 WIB, dia langsung menuju mimbar untuk bertindak sebagai inspektur upacara. Acara dimulai dengan menyanyikan Mars Polri, diikuti dengan mengheningkan cipta yang dipimpin oleh komandan upacara.
Salah satu momen penting dalam upacara tersebut adalah pembacaan sejarah singkat Hari Juang Polri oleh Kepala Pusat Sejarah (Kapusjarah) Polri, Brigjen Hari Nugroho. Sejarah ini mengingatkan kembali pada peran Polri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Dalam pidatonya, Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga membacakan kembali teks Proklamasi Polisi yang dulu dibacakan oleh Komandan Polisi Istimewa Surabaya, Inspektur Kelas I Mohammad Jasin. "Untuk bersatu dengan rakjat dalam perdjoeangan mempertahankan Proklamasi 17 Agoestoes 1945, dengan ini menjatakan polisi sebagai Polisi Repoeblik Indonesia,” ucap Listyo Sigit Prabowo, menghidupkan kembali semangat juang yang pernah dikobarkan para pendahulu.
Upacara ini ditutup dengan pembacaan doa dan dilanjutkan dengan pertunjukan drama kolosal yang menggambarkan perjuangan Polri dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Drama tersebut mengisahkan bagaimana pembacaan Proklamasi Polisi memicu pergerakan perlawanan terhadap penjajah, yang puncaknya terjadi pada peristiwa 10 November.
Pada kesempatan ini, Brigjen Hari Nugroho menjelaskan bahwa Hari Juang Polri baru resmi ditetapkan pada 22 Januari 2024 melalui Keputusan Kapolri Nomor: KEP/95/I/2024. "Penelitian mengenai sejarah Hari Juang Polri sebenarnya telah dimulai 14 tahun lalu oleh Komjen (Purn) Arif Wachyunadi. Setelah melalui proses panjang termasuk FGD dan sarasehan, akhirnya Keputusan Kapolri diterbitkan," ujar dia usai upacara.
Hari Juang Polri kini menjadi momen penting bagi Korps Bhayangkara untuk mengenang dan meneguhkan kembali peran historis mereka dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Pilihan Editor: KPK Periksa 12 Saksi di Kasus Abdul Gani Kasuba, Dalami soal Jual Beli Aset oleh Keluarga