TEMPO.CO, Jakarta - Ketua IM57+ Institute M Praswad Nugraha mengaku pihaknya masih punya satu harapan setelah empat anggota IM57+ yang mendaftar Calon Pimpinan KPK dinyatakan gugur. Satu-satunya harapan yang ada, kata Praswad ialah putusan Mahkamah Konstitusi terkait minimum batas usia pimpinan KPK.
“Kita mengajukan di MK, ada 12 orang (mantan pegawai KPK) yang besok pagi, jam 10, akan ada putusannya. Kita minta putusan sela untuk MK memberikan kesempatan agar di bawah umur 50 bisa mendaftar. Jadi, masih ada satu lagi harapan. Meski tipis banget,” ucap Praswad kepada Tempo di Jakarta Pusat, Rabu 11 September 2024.
Jika putusan MK memberikan kesempatan untuk 12 mantan pegawai KPK di bawah usia 50 bisa mendaftar capim KPK di periode ini, maka Praswad merasa masih ada secercah harapan untuk mengembalikan citra pimpinan KPK yang lebih berintegritas.
Menurutnya, 12 mantan pegawai KPK yang juga kini tergabung dalam IM57+ itu merupakan anggota terbaik yang pernah dimiliki KPK di masanya. Namun, mereka tersingkir setelah mereka dinyatakan tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK).
“Jadi masih ada waktu tiga bulan kalau MK memberikan putusan sela besok. Berarti kita bisa daftar. Tetapi kami juga tidak berharap amat. Selanjutnya apa yang dilakukan IM57+ (setelah anggotanya tak ada yang lolos)? Kami akan konsisten untuk terus bersama koalisi masyarakat sipil, Transparancy International Indonesia, Indonesia Corruption Watch, Themis. Kita akan selalu mengkritisi,” tandasnya.
Sementara itu, pakar Hukum Tata Negara Feri Amsari menilai 20 capim KPK dan 20 calon dewas KPK yang kini terpilih tidak mengedepankan rumpun eksekutif. Dia menyebut ada banyak nama-nama yang terpilih justru berasal dari kalangan yudikatif.
Menurut dia, hal itu bertolak belakang dengan konsep ilmu hukum di mana hakim merupakan profesi tertinggi dan karirnya dianggap selesai, karena telah berada di puncak.
“Ini dia turun lagi ke proses penyelidikan, penyidikan (dengan masuk ke struktur capim KPK). Ini bukan soal lembaga eksekutif atau yudikatif. Ini soal menempatkan ‘orang-orang’ saya,” kata Feri.
Pilihan Editor: Kandidat dari IM57+ Institute Tak Lolos Capim KPK, Praswad: Sejak Awal Kami Tak Percaya Kerja Pansel